Gubernur Khofifah Minta Musala-Masjid di Jatim Ada Satgas Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 06 Apr 2021 13:02 WIB

Gubernur Khofifah Minta Musala-Masjid di Jatim Ada Satgas Covid-19

i

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. SP/DOC SP

SURABAYAPAGI,Surabaya -  Untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada masyarakat saat beribadah di Bulan Ramadhan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta musholla dan masjid agar menyiapkan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19.

Khofifah menegaskan, ibadah salat tarawih dan salat Idul Fitri nantinya tetap diperbolehkan. Tetapi dengan tetap mentaati protokol kesehatan (prokes) ketat.

Baca Juga: Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah : Insya Allah  Prabowo-Gibran Menang

“Ibadah salat tarawih dan salat Idul Fitri diperbolehkan tetapi dengan tetap mentaati protokol kesehatan (prokes). Salah satunya, menjaga jarak secara aman. Lalu harus ada tim satgas COVID-19 di musholla dan masjid. Sehingga ketika menjalankan salat tarawih, termasuk salat Ied terjaga prokes dengan baik," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Selasa (6/4/2021).

Khofifah menambahkan, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2021, PPKM Mikro akan kembali diberlakukan mulai 6 hingga 19 April 2021.

"Terdapat perluasan wilayah pada PPKM mikro kali ini. Jika sebelumnya hanya 7 hingga 10 provinsi, saat ini, diperbanyak menjadi 20 provinsi," tambah Khofifah.

Khofifah menyebut, seiring berjalannya waktu, situasi dan kondisi pandemi COVID-19 di Jatim perlahan mulai melandai. Ini merupakan buah dari berbagai upaya yang dilakukan pemerintah. Misalnya karena kebijakan seperti penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga proses vaksinasi dan peran aktif masyarakat menjaga protokol kesehatan.

Baca Juga: Relawan Lintas Profesi se-Tapal Kuda Dukung Khofifah Maju dalam Pilgub Jatim

"Kita bersyukur dan berterima kasih seluruh elemen melakukan berbagai ikhtiar. Meski saat ini proses penyebaran COVID-19 belum berhenti tapi sudah melandai. Vaksinasi juga terus dimaksimalkan namun tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," papar Khofifah.

Kendati demikian, pemerintah tetap mengambil langkah waspada. Aktivitas mudik masih dilarang. Jika masyarakat diperbolehkan mudik, pemerintah khawatir penyebaran COVID-19 yang saat ini melandai bisa naik kembali. Seperti yang terjadi di India hingga Italia.

"Jadi, negara-negara tersebut masuk fase gelombang ketiga. Tentu kita berharap situasi yang melandai ini kita jaga, termasuk vaksinasi kita maksimalkan, menjaga jarak serta menggunakan masker dengan benar," jelas Khofifah.

Baca Juga: Khofifah Jeli Amati Video Hoaks Gempa di Tuban

Di kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah meminta masyarakat legowo menerima kebijakan pemerintah tentang larangan mudik. Hal ini karena virus COVID-19 masih ada di tanah air.

Seperti Idul Fitri tahun lalu, kebiasaan masyarakat bersilaturrahim dengan sanak keluarga harus ditunda dulu. Dia menyebut hal ini bisa dilakukan secara daring.

"Pemerintah masih melarang mudik. Kita harus longgar hati untuk menjaga keselamatan bersama. Tolong dipatuhi aturan ini," pesan Khofifah. (na)

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU