Jelang Nataru, Kampung Tangguh Surabaya Diminta Diaktifkan Lagi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 14 Des 2021 17:54 WIB

Jelang Nataru, Kampung Tangguh Surabaya Diminta Diaktifkan Lagi

i

Satpam mengecek suhu seorang pengendara motor yang akan melawati salah satu kampung tangguh PPKM Mikro di Surabaya. SP/IST

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Menjelang perayaan Hari Raya Natal dan tahun baru 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya diminta kembali mengaktifkan Satgas COVID-19 Kampung Tangguh.

Sekretaris Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya Akmarawita Kadir mengatakan, meski penerapan PPKM Level 3 secara Nasional dibatalkan, namun menjelang Natal dan tahun baru 2022, pengawasan protokol kesehatan di masyarakat harus tetap ditegakkan secara disiplin tinggi.

Baca Juga: Libur Nataru 2024 Sumbang Rp120 Triliun ke Ekonomi Nasional

“Kami minta Satgas COVID-19 Kampung Tangguh diaktifkan lagi untuk pengawasan prokes,” kata Akmarawita Kadir, Selasa (14/12).

Akmarawita menilai saat ini sudah banyak kelonggaran prokes, sehingga dikhawatirkan bisa memicu terjadinya gelombang ketiga COVID-19.

Menurut dia, supaya tidak ada kejadian seperti tahun lalu, maka pihaknya menekankan pentingnya Satgas COVID-19 Kampung Tangguh.

Baca Juga: Pelindo Pastikan Seluruh Terminal Beroperasi 24 Jam Selama Libur Nataru

Selain itu, lanjut dia, pengetatan prokes juga untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka (PTM) bagi pelajar SD dan SMP di Kota Surabaya yang rencananya dimulai pada tahun depan. 

“Ini kan juga PTM mau buka tahun depan. Jangan sampai kemudian ada kluster baru terus membuat PTM terganggu. Kasihan juga mereka sudah lama  belajar daring,” katanya.

Begitu juga tempat rekreasi dan hiburan umum (RHU) yang masih buka dengan kapasitas pengunjung 75 persen, Akmarawita  menekankan protokol kesehatan tetap diperketat agar tidak terjadi kluster baru. 

Baca Juga: Mendag Zulhas Pastikan Harga Bapok dan Inflasi Stabil saat Nataru

Pengetatan prokes di tempat hiburan, lanjut dia, bisa dilakukan dengan penempatan petugas dan berbagai langkah antisipatif lainnya seperti menggunakan masker dan aplikasi peduli lindungi. 

“Dari masyarakat juga harus ada kesadaran supaya tidak berkerumun dan selalu mengenakan masker serta mencuci tangan. Pengusaha pun begitu, harus sadar jangan sampai menimbulkan kerumunan,” katanya.sb5/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU