Antisipasi Lonjakan Omicron, Wakil Ketua DRPD Surabaya Tinjau Kesiapan Gedung Isolasi Terpusat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 13 Feb 2022 18:57 WIB

Antisipasi Lonjakan Omicron, Wakil Ketua DRPD Surabaya Tinjau Kesiapan Gedung Isolasi Terpusat

i

Wakil Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Surabaya Reni Astuti  saat melakukan sidak kesiapan gedung isolasi terpusat (isoter) di kawasan Lapangan Tembak, Surabaya Kamis (10/2).

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Segala upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron. Diantara skema penanganan diaktifkan kembali kampung tangguh, penegakan prokers, dilakukan swab hunter di beberapa wilayah dan penyedian isoter. 

Guna memastikan kesiapan gedung isolasi terpusat (isoter) di kawasan Lapangan Tembak, Surabaya.

Baca Juga: Pembangunan Box Culvert Sebabkan Macet, Pemkot Surabaya Harap Warga Memahami Manfaat Jangka Panjang

Wakil Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Surabaya Reni Astuti  melakukan sidak,Di sana Reni langsung meninjau fasilitas yang tersedia, ada 250 bed dari kapasitas maksimal 500 bed. 

Isoter di kawasan Lapangan Tembak, Surabaya ini dulunya merupakan rumah sakit darurat yang kini diaktifkan kembali sebagai gedung isoter untuk merawat penderita Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala. 

Menurut Reni, Gedung isoter Lapangan Tembak akan mulai diisi jika lokasi isoter Asrama Haji sudah penuh daya tampungnya. Selain itu Ia berharap seluruh fasilitas yang telah disiapkan Pemerintah Kota dapat dimaksimalkan. 

‘’Kita harus melihat tren angka konfirmasi. Sehingga cepat tanggap untuk menyiapkan fasilitas isoter semaksimal mungkin. Tahun lalu misalnya, hotel asrama haji punya daya tampung hingga 800 bed sekarang hanya 440 bed. Mungkin bisa dikoordinasikan agar ruang yang dulu bisa dipakai kembali,” ungkap Reni Astuti di sela-sela sidak Kamis, (10/2) kemarin. 

Dan sejauh ini, Reni mengapresiasi kerja keras Pemerintah Kota Surabaya dalam melakukan upaya antisipatif terhadap ledakan kasus Covid-19 varian baru ini. Surabaya sudah memiliki tata kelola penanganan yang baik dan telah teruji pada lonjakan kasus Covid-19 gelombang kedua. Di Surabaya, dalam sehari, testing dapat dilakukan pada minimal 230 orang. Sehingga perbandingan tracing dan testing Surabaya adalah senilai 1:23.

Baca Juga: Eri Cahyadi - Armuji Daftarkan Diri ke PDI-P untuk Maju Jadi Bacawali-Bacawawali Surabaya

‘’Kita punya laboratorium, nakes kita prepared, puskesmas tersebar merata, dan semua elemen diminta untuk siap. Satgas Covid-19 Kampung Tangguh harus diaktifkan kembali. RT dan RW juga ternotifikasi jika ada warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19. Skema itu sudah ada tinggal di reaktivasi,” jelas Reni.

Reni juga memastikan pihaknya selalu melakukan pemantauan, pengawasan, dan mendorong Pemkot selaku Satgas Covid-19 dalam upaya penanganan. Masyarakat diminta untuk tidak panik dan terus membiasakan diri dengan perilaku 5M. 

Dihimpun lawancovid-19.go.id hingga hari ini Minggu (13/2) Kasus Positif : Kasus pasien aktif 3.077, Penambahan kasus aktif hari ini Minggu (13/2) sebanyak 1.687 jiwa, Total Kasus positif (Kumulatif) sebanyak 79.404 jiwa. Untuk total pasien sembuh hari ini minggu )13/2) sebanyak 1.177 jiwa, total pasien sembuh (Komulatif) 73.753 jiwa.  Sedangkan otal meninggal hari ini (13/2) 1 jiwa dan total meninggal kumulatif sebanyak 2.574 jiwa. 

Surabaya saat ini masuk dalam PPKM level 2. Reni mengingatkan, jumlah kasus terkonfirmasi akan mempengaruhi level PPKM yang juga berdampak pada kebijakan pemerintah dan kesejahteraan warganya. Sehingga, setiap orang yang terkonfirmasi positif harus memiliki tanggung jawab untuk tidak semakin menularkan kepada orang lain.

Baca Juga: Mecapan Beauty, Platform Booking MUA & Stylist Perluas Jangkauan Hingga Kota Surabaya

Sementara Plt Kepala BPBD Kota Surabaya Ridwan Mubarun mengatakan sejauh ini kasus yang ada di Surabaya ini rata-rata bergejala ringan dan tidak bergejala. “Serta persentase kematian 0,1 persen,” ungkapnya. 

Saat ini lanjut Ridwan, masyarakat Surabaya sudah sadar dengan ketentuan isolasi, juga syarat untuk melakukan isolasi mandiri jika kondisinya memenuhi syarat. ‘’Kita jaga betul kondisi rumah sakit agar hanya diisi oleh pasien dengan gejala berat,” tutur Ridwan. 

“Di satu sisi, kita kuatkan juga penindakan pada mereka yang abai terhadap prokes seperti swab hunter. Vaksin dikuatkan, PTM selalu dievaluasi sesuai SK bersama 4 menteri,” tambah Ridwan. Alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU