Tarik Investasi Asing, BI Minta Perbankan Kasih Bunga Menarik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 18 Nov 2022 11:09 WIB

Tarik Investasi Asing, BI Minta Perbankan Kasih Bunga Menarik

i

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mendorong perbankan nasional untuk memberikan suku bunga yang atraktif. Hel tersebut ditujukan agar aliran investasi asing tertarik masuk ke Indonesia dan tetap bertahan baik dalam bentuk portofolio maupun investasi di dalam negeri.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, sebab saat ini berbagai negara saling bersaing untuk dapat menarik aliran investasi asing masuk ke negaranya.

Baca Juga: Jokowi: Tumbuhkan Optimisme di Tengah Resesi Global

"Kami ke depan berharap, dengan bank bisa menawarkan juga suku bunga yang atraktif. Karena kita juga sekarang ini kan bersaingnya dengan banyak negara-negara lain yang juga berusaha untuk narik dollar AS," kata Destry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (17/11/2022).

"Ini yang terus kita bicarakan dengan perbankan, agar dana di FDI, trade balance itu bisa stay," katanya.

Menurut Destry, mulai terjadi aliran dana asing masuk (capital inflow) ke Indonesia sekitar 8,8 triliun dollar AS per November 2022 ini. Meski secara year to date masih tercatat negatif, namun hal ini menjadi sinyal positif bagi Indonesia.

Baca Juga: Hippindo Ingatkan BI, Dampak Kenaikan Suku Bunga

"At least persepsi dari investor dari global untuk melihat lagi Indonesia sebagai salah satu tempat investasi mereka itu sudah mulai kelihatan tanda-tanda positif," ujarnya.

Maka dari itu, Indonesia harus sigap menangkap peluang ini. Salah satunya dengan cara memberikan suku bunga perbankan yang atraktif bagi investor asing.

Baca Juga: BI Prediksi KPR Tetap Tumbuh Tinggi

Destry mengakui, saat ini memang terjadi kelangkaan dolar di negara berkembang maupun negara maju. Maka dari itu, perlu adanya daya tarik agar dana dalam bentuk dolar bisa bertahan di dalam negeri.

"Tentu kita harap dengan kita melihat ada FDI di kuartal ketiga, kemarin masih cukup tinggi kemudian naiknya hampir 63%. Kemudian trade balance US$ 45 miliar, dan inflow di SBN dalam November ini," katanya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU