SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemangku kepentingan sektor keuangan agar memberikan dukungan penuh dan perhatian lebih kepada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia. Pasalnya, menurut Jokowi, kekuatan ekonomi Indonesia bergantung pada UMKM.
"Saya hanya ingin agar dukungan terhadap sektor UMKM itu diberikan perhatian yang lebih karena kekuatan kita ada di sini," kata Jokowi saat pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2023 di Jakarta, Senin (6/2/2023).
Baca Juga: Jokowi Prihatin, Dokter Spesialis di Indonesia, 59% Lulusan Pilih di Jawa
Ia mengingatkan agar usaha yang kecil maupun menengah tidak dilupakan. Maka dari itu, ia meminta untuk memberikan suntikan kepada mereka sebanyak-banyaknya dengan kehati-hatian tinggi.
"Karena di sektor inilah yang memberikan peluang kesempatan kerja pada rakyat," ujarnya.
Baca Juga: Sah! Pro Kontra Usia Kendaraan di DKJ Dibatasi 15 Tahun Pemakaian
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengapresiasi kredit perbankan yang tumbuh 11,3 persen sepanjang 2022. Ia menilai angka ini sudah bagus karena telah mencapai dua digit.
Selain itu, tingkat permodalan juga berada di angka 25,68 persen. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan di saat pra pandemi yang berada di angka 23,31 persen.
Baca Juga: Jokowi-PM Lee, Bahas Ekstradisi Buronan di Bogor, Senin Ini
Kemudian, Jokowi juga melihat margin bunga bersih (net interest margin) atau NIM juga tinggi sebesar 4,4 persen. Menurutnya, angka NIM tersebut mungkin menjadi NIM tertinggi di dunia.
"Sebelum masuk ke sini saya tanya pak Ketua OJK (Mahendra Siregar) NIM-nya berapa sih, dijawab oleh Pak Ketua OJK 4,4 persen, tinggi banget. Ini mungkin tertinggi di dunia mungkin," tutupnya. jk
Editor : Redaksi