Stok Pupuk Bersubsidi di Jatim Tersedia 163.881 Ton

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 10 Feb 2023 10:00 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Jatim Tersedia 163.881 Ton

i

SVP Penjualan Wilayah Timur Pupuk Indonesia Muhammad Yusri saat mengecek ketersediaan stok pupuk ke gudang pupuk Pakisasji, Kabupaten Malang, Kamis (9/2/2023). Foto: PT. Pupuk Indonesia.

SURABAYAPAGI, Malang - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengungkapkan bahwa stok pupuk bersubsidi di Provinsi Jawa Timur (Jatim) tercatat sebanyak 163.881 ton per 8 Februari 2023.

Senior Vice President (SVP) Penjualan Wilayah Timur Pupuk Indonesia Muhammad Yusri merinci, dari 163.881 ton pupuk tersebut, terdiri atas jenis pupuk urea sebanyak 67.472 ton, NPK sebanyak 96.409 ton atau secara keseluruhan stok pupuk di Jawa Timur setara 417 persen dari ketentuan stok minimum.

Baca Juga: Mentan Warning Oknum Jual Pupuk di Atas HET

“Stok pupuk urea yang mencapai 67.472 ton ini setara dengan 184 persen terhadap ketentuan stok minimum yang diatur oleh pemerintah, sementara stok pupuk NPK sebesar 96.409 ton ini setara 417 persen dari ketentuan,” kata Yusri saat melihat ketersediaan pupuk di gudang pupuk Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (9/2/2023).

Menurutnya, stok pupuk subsidi di Jatim tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan petani di wilayah Jatim selama tiga minggu ke depan.

“Dengan demikian, sesuai dengan ketentuan stok pupuk Urea dan NPK tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama 3 minggu ke depan," ujarnya.

Lebih lanjut, Yusri Menambahkan, stok pupuk bersubsidi di Penjualan Wilayah 4 sebesar 163.881 ton ini tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. Sementara total stok pupuk di Kabupaten Malang sebesar 11.688 ton dengan rincian pupuk urea sebesar 6.774 ton, NPK sebesar 4.914 ton atau setara 300 persen dari ketentuan stok minimum.

Baca Juga: Pemkab Banyuwangi Terapkan Pertanian Presisi

Ia menuturkan, sebagai produsen, Pupuk Indonesia dalam penyaluran pupuk bersubsidi telah berpedoman dengan ketentuan yang berlaku yakni Permentan Nomor 10 Tahun 2022. Selain itu, pihaknya juga mengaku intensif melakukan monitoring hingga pengecer guna memastikan stok untuk petani cukup.

“Kami akan terus melakukan monitoring ketersediaan stok di distributor dan pengecer resmi serta tidak segan menegur hingga memberikan sanksi kepada siapa pun di jaringan distribusi kami jika menyalahi terkait ketentuan yang berlaku,” tuturnya.

Sementara itu, dari sisi penyaluran atau pendistribusian pupuk bersubsidi di daerah penjualan wilayah 4 per tanggal 8 Februari 2023, kata Yusri, Pupuk Indonesia telah menyalurkan 194.522 ton, angka ini terdiri dari 124.126 ton pupuk Urea dan 70.396 ton NPK.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Jokowi Tambah Lagi Anggaran Pupuk Subsidi Rp 14 Triliun

Jumlah tersebut sudah mencapai 12,2 persen dari total alokasi Provinsi Jawa Timur sebesar 1.585.537 ton terdiri dari alokasi Urea 976.735 ton dan NPK 608.602 ton.

Adapun untuk di Kabupaten Malang per 8 Februari 2023, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 4.745 ton yang terdiri atas urea sebesar 1.754 ton dan NPK Phonska sebesar 2.991 ton.

Jumlah tersebut setara dengan 7 persen dari total alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Malang sebesar 66.211 ton yang terdiri dari alokasi pupuk Urea sebesar 19.081 ton dan NPK Phonska sebesar 47.130 ton. mlg

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU