Stok Melimpah, Kadistan Tak Tahu Beras Jatim Mengalir Kemana

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 22 Feb 2023 10:42 WIB

Stok Melimpah, Kadistan Tak Tahu Beras Jatim Mengalir Kemana

i

Kegiatan panen raya padi di Desa Bandungrejo, Kabupaten Tuban, Selasa (1/2/2022).

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Provinsi JawaTimur (Jatim) sebagai salah satu lumbung nasional, Jatim merupakan salah satu lumbung beras nasional. Total suplainya mencapai 18 persen secara nasional. Kendati demikian, diduga terjadi sebuhan fenomena terutama di bulan Januari lalu. Pasalnya, terjadi kenaikan harga beras di tengah stok yang melimpah.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Kadistan) Jatim Dydik Rudy Prasetya megatakan, masih ada stok beras 850.000 ton dari Desember 2022.

Baca Juga: Pemprov Jatim Layani Mudik dan Balik Gratis Kepulauan

“Nah untuk Januari 2023, produksi beras Jatim mencapai 152.000 ton. Artinya kalau ditambah stok beras Desember 2022 maka stok beras kita masih sekitar satu juta sekian ton,” kata Dydik, Selasa (22/2/2023).

Dydik memperkirakan konsumi masyarakat hanya 250.000 ton. Sementara bulan Februari diprediksi produksi beras mencapai 249.000 ton.

“Kalau ini dikurangi konsumsi 250.000 ton maka masih ada sekitar 600.000 ton. Artinya dari sisi stok, sangat cukup,” ujarnya,

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Ajak Kembali Semangat Bekerja dan Maksimalkan Pelayanan untuk Masyarakat

Namun, ada suatu hal yang menjadi permasalahan, pihaknya tidak tahu keberadaan beras ini dimana. Rudy menyampaikan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah melakukan audensi dengan petani, penggilingan padi, dan pengusaha beras.

“Dari audensi tersebut semuanya menyatakan stoknya menipis. Petani mengaku panennya sedikit, kemudian penggilingan padi mengatakan stoknya hanya mampu mencukupi 1-3 hari, sedangkan dari pelaku usaha mengaku gudang-gudangnya tidak memiliki banyak stok beras. Ini menjadi anomali, karena tahun lalu meskipun harga beras naik tapi tidak ekstrem seperti saat ini, harga beras medium saja saat ini sudah mendekati harga beras premium,” jelasnya.

Baca Juga: Pemprov Jatim Buka Rekrutmen CASN, 5.200 Formasi

Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta kelonggaran kepada Pemerintah Pusat agar bisa menyalurkan sebagian beras impor yang dibongkar di Jatim bisa disalurkan untuk masyarakat Jatim. Menurutnya, hal ini bertujuan untuk menjaga stabilisasi harga beras.

“Bukan berarti ini Jawa Timur kekurangan beras, tapi harga yang tidak bisa kita kendalikan ini akan menyebabkan inflasi yang cukup tinggi. Nah ini menjadi keprihatinan kita semua. Makanya Bu Gubernur berupaya menekan laju inflasi dengan operasi pasar yang bekerja sama dengan Bulog,” tandasnya.  sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU