Pengamat: Jokowi Jadi King Maker dengan Munculnya Koalisi Besar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 03 Apr 2023 22:58 WIB

Pengamat: Jokowi Jadi King Maker dengan Munculnya Koalisi Besar

i

Surrokim Abdussalam dan Suko Widodo

SURABAYA PAGI, Surabaya - Presiden Joko Widodo kembali menjadi sorotan publik setelah menghadiri acara Silaturahmi Ramadhan bersama Ketua Umum partai politik pendukung pemerintah di kantor DPP PAN pada Minggu (2/4) lalu. Dari acara tersebut, muncul berbagai wacana koalisi besar hingga anggapan Jokowi sebagai king maker dalam Pilpres 2024 mendatang.

Itu pandangan dua pengamat politik asal Universitas Airlangga Suko Widodo dan pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura, Surrokim Abdussalam, saat dihubungi terpisah Surabaya Pagi, Senin (3/4/2023)

Baca Juga: Hasto dan Budiman, Jamin, Megawati Pasti Gabung "Koalisi Besar"

Menurut Suko Widodo, dari acara silaturahmi yang dihadiri oleh seluruh ketua umum partai yang tergabung dalam dua koalisi yakni, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diawaki Golkar, PAN dan PPP serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dipimpin Partai Gerindra dan PKB, kehadiran Jokowi membuat dirinya sebagai King Maker semakin jelas terlihat.

“Dari pertemuan kemarin itu menunjukkan pak Jokowi mengeluarkan rekomendasi kedua koalisi mengenai siapa saja yang mau meneruskan visinya, terutama terkait IKN dan sebagainya. Jika dianalisa, makan tren yang terlihat mengarah pada pak Prabowo dan Airlangga.” kata dosen Universitas Airlangga, Senin (3/4/2023).

Dalam hal ini, Suko Widodo melihat berbagai sisi analisa bagaimana Jokowi berpotensi sebagai King Maker di ajang Pilpres 2024. Pertama, seperti yang sudah terlihat dalam acara silaturahmi yang ia hadiri bersama dua koalisi kemarin, kedua, bagaimana Jokowi membuat Projo (Pro Jokowi) tetap berjalan, kemudian adanya ketersinggungan terkait kasus sepak bola yang sedang ramai saat ini.

“Dari acara tersebut kan sudah terlihat jelas bahwa potensi untuk membuat koalisi besar itu ada, jadi kita bisa melihat bahwa di ajang Pilpres 2024 nanti akan ada tiga kandidat, yang pertama dari PDIP karena partai ini sanggup maju secara mandiri, kemudian ada juga pak Surya Paloh dengan koalisi perubahan, dan sisanya gabungan dua koalisi ini dengan pak Jokowi sebagai King Makernya.” lanjutnya.

Baca Juga: Isu Ekonomi yang Ditonjolkan KIB Dinilai Jadi Pembeda

 Selain itu, Suko Widodo juga mengamati hubungan antara Jokowi dengan PDIP. Dia mengatakan, diakui atau tidak, terlihat ada masalah antara Jokowi dan Megawati, mereka masing-masing ingin menjadi king maker.

“Terlihat jelas hubungan keduanya sedang tidak baik-baik saja, terutama setelah kejadian tentang sepak bola tanah air saat ini.” jelasnya.

Senada juga diungkapkan pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surrokim Abdussalam meyakini bahwa kehadiran Jokowi sebagai King Maker menjadi penyeimbang di ajang Pilpres 2024 nanti.

Baca Juga: Survey Terus Merosot, PPP Jatim Terancam tak Dapat Kursi

“Saya melihat beliau saat ini sebagai penyeimbang, Pak Jokowi tidak mungkin bersikap frontal kepada ibu Megawati, karena bagaimanapun juga pak Jokowi adalah kader PDIP,” jelasnya.

Tetapi, Surrokim melanjutkan, merapatnya koalisi KIB dan KKIR ke sisi Jokowi, semakin membuat Presiden RI itu memiliki nilai bargain lebih di PDIP, sebab di partai kepala banteng itu sudah ada Megawati sebagai Ketum yang menjadi King Maker.

“Dengan meningkatnya nilai bargaining pak Jokowi di PDIP, membuatnya memiliki pengaruh ketika suatu saat dimintai pandangan atau pendapat saat berdiskusi dengan ibu Mega. Sebab pak Jokowi di PDIP bukan kader biasa, beliau saat ini adalah pemimpin Negara. Jadi bisa saja beliau juga menjadi King Maker pada Pilpres 2024 nanti.” jelasnya. (dev/rmc)

Editor : Raditya Mohammer Khadaffi

BERITA TERBARU