Menhub Berpendapat Indonesia Mulai dipandang Dunia karena Nikel

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 20 Sep 2023 15:50 WIB

Menhub Berpendapat Indonesia Mulai dipandang Dunia karena Nikel

i

Budi Karya Sumadi Selaku Menteri Perhubungan

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan (Menhub) mengatakan bahwa saat ini Indonesia menjadi negara ketiga dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di antara anggota G20. Menurutnya, saat ini Indonesia mulai dipandang di kancah global.

Baca Juga: Kerja Sama Indonesia-Arab Saudi di Sektor Penerbangan Ditingkatkan

Budi mengatakan peran serta keteguhan Presiden Jokowi membuat Indonesia mulai dipandang di kancah global. Larangan dalam ekspor bijih nikel dan menggarap hilirisasi di tanah air juga membuat Indonesia semakin dipertimbangkan.

Menteri Penghubungan ini juga menyinggung Amerika Serikat dan Eropa karena mengganggu Indonesia dalam membangun hilirisasi nikel sendiri.

"Dulu nikel ore dibawa dari Sulawesi ke luar (negeri), mentah, tidak diapa-apakan, keluar. Sehingga kita nggak dapat apa-apa," jelas Budi, dalam Seminar Nasional Strategi Green Financing Sektor Transportasi untuk Daya Saing Perkeretaapian Berkeadilan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).

Baca Juga: Kemenhub: Jumlah Pemudik Lebaran 2024 Melonjak 70%, Siap-siap Diprediksi Macet Parah

"Saat kita mau pintar sedikit, terlepas dari negara tertentu (pemain hilirisasi di Indonesia), sudah ada development nikel ore menjadi aluminium, baterai, dan sebagainya. Fair enggak kalau Eropa atau Amerika menjudge kita nggak boleh bangun (hilirisasi) sendiri? Kan anak SD juga tahu itu (AS-UE melarang Indonesia hilirisasi) enggak benar," tambahnya.

Ia pun menilai keberanian tersebut menjadi cerminan untuk mengambil berbagai keputusan penting di Kementerian Perhubungan, meski berisiko.

"Negara lain menjudge kita salah, mereka double standard, itu gak benar. Ini tugas yang berat bagi kita untuk melaksanakan itu semuanya," tegasnya.

Baca Juga: Dua Dermaga di Brondong Segera Dinormalisasi oleh Kemenhub

Di lain sisi, ia menyinggung soal pendanaan hijau untuk transportasi yang berkeadilan. Menurutnya, dua hal tersebut saling tarik-menarik.

Ia menegaskan selama ini 30 persen duit negara yang diterima Kemenhub digunakan untuk subsidi transportasi, baik di darat, laut, udara, hingga kereta api. Oleh karena itu, Budi meminta kerjasama banyak pihak, termasuk para pakar dalam pengembangan transportasi massal. jk-05/Acl

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU