Hari Santri 2023, Bupati Lamongan Ajak Jihad Peradaban Intelektual

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 22 Okt 2023 11:57 WIB

Hari Santri 2023, Bupati Lamongan Ajak Jihad Peradaban Intelektual

i

Bupati menunjukan naskah hibah aset tanah dari Pemkab Lamongan kepada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) bersama Kepala Kemenag. SP/MUHAJIRIN

SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Peringatan Hari Santri 2023 di Kabupaten Lamongan dilaksanakan secara sederhana oleh Pemerintah setempat, dengan menggelar upacara HSN di Alun-alun bersama Kemenag yang diikuti ratusan peserta.

Dalam amanatnya Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menuturkan makna "Jihad Santri Jayakan Negeri” memiliki makna yang relevan pada perkembangan zaman saat ini. Namun, jihad tidak lagi dimaknai sebagai pertempuran fisik, melainkan perjuangan intelektual melawan kebodohan. 

Baca Juga: Tokoh Nasional hingga Perform Sound Horeg Brewok Audio, Ramaikan Kampanye Akbar 1 Munajat

“Santri harus menjadi teladan dalam menjalani jihad ini dengan buku sebagai senjata dan pena sebagai tongkat kebijaksanaan, yang menjadi modal utama dalam berjuang melawan kebodohan dengan memperdalam ilmu dan melibatkan cahaya pengetahuan,” tutur Pak Yes, Minggu (22/10/2023).

Terlebih di tengah era yang penuh dengan ketidakpastian, kata Pak Yes, santri Lamongan terus menjadi solusi kemasyarakatan dengan beragam inovasi kreativitas dan kekuatan jejaring, yang diyakini perannya akan semakin hebat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 

Selain itu, dalam menyongsong generasi emas 2045, apel yang dihadiri pengurus pondok pesantren, sekolah islam, hingga para santri, Pak Yes berpesan, untuk bersama-sama membangun peradaban manusia dengan meningkatkan intelektual yang didukung dengan sentuhan spiritual untuk melahirkan mental yang kuat serta merawat prinsip hablum minallah dan hablum minannas agar terwujud kesalehan dan kebajikan bagi umat. 

Baca Juga: Santri Bagus Lamongan All Out Menangkan Abdul Ghofur dan Firosya Shalati Untuk Perubahan

Meski demikian, kata Pak Yes, para santri harus tetap adaptif dalam kemajuan teknologi dengan bijak memanfaatkan teknologi dan memainkan media sosial.

“Santri sebagai gerakan intelektual dan religiusitas yang lahir dari rahim Pesantren, diharapkan dapat mewarisi semangat para ulama khususnya semangat untuk merawat ahli sunnah wal jamaah dan hubbul wathon minal iman sejak dulu, saat ini, dan ke depan keberadaan Pesantren akan selalu dibutuhkan kehadirannya dalam kehidupan sosial masyarakat,” imbuh Pak Yes.

Baca Juga: INSUD Bangun Jejaring International, Kedepan Segera MoU dengan IIUM Malaysia

Pada kesempatan yang sama,  dilakukan penandatanganan naskah hibah aset tanah dari Pemkab Lamongan kepada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lamongan berupa Kantor Kemenag Kecamatan Sarirejo, Babat, Sukorame, dan Karangbiangun, yang dilakukan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama Kepala Kemenag Lamongan HM Syamsuri. jir

 

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU