Pemerintah Siapkan Langkah Dongkrak Harga Jagung

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 17 Mei 2024 19:26 WIB

Pemerintah Siapkan Langkah Dongkrak Harga Jagung

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia menggulirkan segudang jurus untuk dongkrak harga jagung di petani yang anjlok saat panen raya.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya terus mengantisipasi penurunan harga jagung di wilayah sentra produksi seperti di Bima dan Dompu.

Baca Juga: Harga Pakan Unggas Naik, Peternak Ayam Broiler Menjerit dan Merugi

Sejumlah jurus telah digulirkan Arief untuk mendongkrak harga jagung petani, seperti mendorong serapan Bulog hingga sektor privat, menetapkan kebijakan fleksibilitas harga acuan di tingkat petani maupun tingkat peternak dan mempercepat distribusi jagung ke wilayah tinggi permintaan.

Adapun Bapanas memperkirakan panen raya jagung di Dompu dan Bima bakal berlangsung hingga Juli 2024.

"Pada pokoknya itu bagaimana hasil panen jagung petani dapat terserap baik," ujar Arief dalam keterangannya, Jumat (17/5/2024).

Bapanas mencatat, penyerapan jagung petani oleh Bulog hingga 14 Mei 2024 mencapai 16.000 ton. Secara terperinci, dari total serapan tersebut, sebanyak 5.000 ton diserap di gudang pusat pengeringan jagung (corn drying center/CDC) milik Bulog di Dompu Nusa Tenggara Barat, 5.700 ton diserap CDC Bulog wilayah Bolaang Mongondow Sulawesi Utara, serta 5.400 ton diserap oleh Bulog di luar fasilitas CDC.

Sementara realisasi fasilitasi pendistribusian jagung dari wilayah surplus ke wilayah defisit tercatat mencapai 75 ton. Arief pun mengklaim, keputusannya untuk menghentikan impor jagung sementara juga dilakukan sebagai upaya pemerintah menjaga harga jagung petani saat panen raya.

"Nah sekarang kita dorong para pelaku usaha ternak menyerap sebanyak-banyaknya panen jagung dalam negeri," tutur Arief.

Di sisi lain, Arief mengatakan bahwa pihaknya telah memberlakukan kebijakan fleksibilitas harga acuan jagung di tingkat petani maupun peternak selama 25 April hingga 31 Mei 2024.

Dia menjelaskan, fleksibilitas harga acuan jagung itu diambil lantaran adanya perubahan ongkos usaha tani jagung dan memberikan kepastian harga bagi petani maupun peternak.

Sementara untuk fleksibilitas harga pembelian jagung dengan kadar air 15% di tingkat konsumen atau peternak ditetapkan sebesar Rp5.800 per kilogram atau naik Rp800 dibandingkan harga sebelumnya dipatok Rp5.000 per kilogram.

"Ini pun sebagaimana arahan Bapak Presiden Joko Widodo yang meminta agar pemerintah itu dapat berperan sebagai stabilisator harga pangan, mulai dari tingkat produsen sampai konsumen. Apalagi jagung itu krusial karena berkaitan erat dengan komoditas daging ayam dan telur,” jelasnya.

Menyitir panel harga pangan Bapanas, rata-rata harga jagung pakan di tingkat peternak hari ini per 17 Mei 2024 sebesar Rp5.670 per kilogram telah turun signifikan 35,3% dibandingkan harga pada tiga bulan lalu yaitu 17 Februari 2024 sebesar Rp8.770 per kilogram. 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU