SURABAYAPAGI.COM, Sidoarjo - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, mengajak para pendidik yang tergabung dalam IGTKI Kab Sidoarjo dengan pelatihan pangan olahan Non Pangan Beras serta Non Terigu yaitu berupa singkong Tahun 2024, di Ballroom Aston Kahuripan Hotel Rabu, (18/0).
Plt. Bupati Sidoarjo H. Subandi SH., M.Kn membuka kegiatan pelatihan tersebut. Peserta pelatihan sekitar 300 orang. Turut hadir, beserta Plt. Ketua TP PKK Kab. Sidoarjo dr. Hj Sriatun Subandi.
Baca Juga: Jelang Pemilu Damai tahun 2024, Kodim 0816/Sidoarjo Gelar Do'a Bersama Hankamtibmas
Dalam sambutannya Ia menyampaikan bahwa konsumsi pangan yang berkualitas sangat penting dalam menunjang kebutuhan dan perkembangan tubuh yang sehat, aktif, cerdas dan produktif. Kualitas konsumsi pangan dipengaruhi oleh keragaman jenis pangan. Bahan baku pangan lokal di Indonesia sangat beragam antara lain singkong, garut, sukun, jagung, sagu, ubi jalar dan sebagainya.
“Makanan yang berasal lokal saat ini dianggap sebagai makanan khas. Pamornya masih kurang bersinar dibandingkan dengan makanan yang berbahan dasar terigu,” ungkapnya.
Padahal tepung terigu Ini mengandung gluten, kurang bagus bagi kesehatan. Berbahaya bagi orang yang memiliki alergi makanan. Dan mengakibatkan peradangan usus kecil karena zat gluten ini sulit dicerna oleh pencernaan jika terlalu banyak dikonsumsi. Selain itu dapat mengakibatkan obesitas, zat gluten berbahaya bagi anak autis karena memicu peradangan yang mengakibatkan semakin hiperaktif.
Baca Juga: Pemkab Sidoarjo Genjot UMKM Lokal Naik Kelas Lewat Bimtek Pemanfaatan AI
Lebih lanjut menurut Subandi, konsumsi bahan dasar tepung terigu di Indonesia mencapai 99,7%, dari total seluruh konsumsi masyarakat. Untuk itu, melalui pelaksanaan kegiatan ini diharapkan berkembangnya usaha pangan olahan berbasis sumber daya lokal sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Untuk mendukung perekonomian di Sidoarjo melalui kreativitas ibu-ibu melalui kesukaan ibu, pemerintah bersiap memberikan pelatihan dan pembekalan kepada ibu-ibu sebagai penyangga rumah tangga juga sebagai tenaga pendidik yang bisa mencetak generasi emas baik melalui pendidikan maupun konsumsi makanan,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Eni Rustianingsih, ST, MT, mengatakan tujuan kegiatan ini adalah memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal yang salah satunya adalah singkong. Dimana isu konsumsi gluthein berlebih menyebabkan gangguan pencernaan, gangguan penyerapan zat besi untuk anak-anak, gizi menjadi buruk, infeksi tenggorokan, alergi, sesak napas serta autoimun.
Baca Juga: Gus Muhdlor Tiap Bulan Dapat Rp 50 Juta, Total Terima Rp 1,46 Miliar
"Harapannya ibu-ibu bisa memahami bahan pangan yang aman. Salah satunya dari singkong serta bagaimana inovasinya, tantangan dan ancaman. Ancaman disini dalam arti daya saing produk agar produk-produk kita dapat diterima bukan hanya di dalam negeri tapi di luar negeri,” ungkapnya
Dalam kesempatan ini hadir sebagai narasumber Lim Evi Gernawati yang ahli dalam penciptaan bahan-bahan lokal di Kabupaten Sidoarjo yang mengajak peserta peserta secara langsung membuat olahan makanan non beras dan terigu. Hik/Yu/En
Editor : Moch Ilham