SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Sejak sepekan terakhir, komoditas pindang ikan laut di Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur sepi permintaan pasar. Akibatnya banyak pelaku UMKM yang mengeluh dan meringis.
Dampak sepinya permintaan pasar ini, produksi ikan pindang laut berkurang drastis. "Saat ini permintaan sepi, sudah sepekan ini sepi," kata salah seorang pelaku UMKM pindang laut, Kusnadi, Minggu (17/11/2024).
Baca Juga: Momentum Harbolnas, Satu Tahun Sinergi Tokopedia dan ShopTokopedia Dorong Pendapatan UMKM Naik 95%
Padahal, biasanya dalam sehari pelaku UMKM bisa memproduksi ikan pindang hingga mencapai 2 ton. Namun, akibat sepinya permintaan pasar, mereka hanya bisa memproduksi satu ton setengah saja.
"Kalau biasanya kita bisa memproduksi 2 ton ikan pindang ikan laut dalam sehari kalau lagi ramai, tapi sekarang sepi hanya bisa memproduksi 1 ton hingga 1,5 ton saja dalam sehari," ujar Kusnadi.
Menurut Kusnadi, terdapat beberapa faktor yang membuat permintaan ikan pindang tersebut di antaranya adalah kondisi pasar yang sepi. Selain itu, faktor cuaca yang sudah memasuki musim penghujan membuat ikan pindang biasanya kurang diminati pasar.
Baca Juga: Rumah BUMN SIG di Rembang, Dukung UMKM Ciptakan Peluang Ekonomi Baru
"Ya karena mungkin memang pasar sedang sepi," akunya.
Pendamping UMKM Ahmad Zulfikar mengatakan pihaknya kini tengah mengupayakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produksi. Selain itu, lanjut Zulfika, pihaknya juga berupaya membuka peluang pasar ekspor ke beberapa negara tetangga, maupun negara dengan tingkat konsumsi ikan yang tinggi, seperti China dan Jepang.
Baca Juga: Fenomena Waterspout Mirip Puting Beliung Hebohkan Warga di Lamongan
"Dengan ekspor, produksi ikan pindang mempunyai peluang pasar yang luas serta bisa menyelamatkan pelaku UMKM," terangnya.
Terlebih, hal itu ditunjang dengan pasokan bahan baku ikan laut yang tersedia setiap musim, karena pasokan ikan laut dari beberapa perairan Indonesia kini mampu ditampung di industri UMKM ikan pindang tersebut. lm-01/dsy
Editor : Desy Ayu