SURABAYAPAGI.com, Tulungagung - Selama sebulan terakhir, temuan wabah terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Tulungagung mengalami peningkatan. Dan diketahui, dari 77 kasus yang ditemukan mayoritas merupakan sapi potong yang diperjualbelikan di pasar hewan.
Oleh karenanya, Sekretaris Daerah (Sekda) Tulungagung Tri Hariadi mengumumkan adanya penutupan sementara operasional pasar hewan hingga 14 hari ke depan. Dimana keputusan penutupan tersebut justru berasal dari para pedagang sapi dan kambing.
Baca Juga: Jadi Ancaman Peternak, Lima Sapi di Kota Probolinggo Mati Terjangkit PMK
"Kami melihat perkembangan PMK dalam beberapa pekan terakhir memang mulai banyak ya. Akhirnya dari pedagang menyampaikan usulan ke Disperindag untuk menutup sementara. Kami menilai teman-teman peternak maupun pedagang sudah sadar, sehingga menginisiasi ini," kata Tri, Selasa (07/01/2025).
Baca Juga: Heboh! Ditemukan 2 Bangkai Sapi di Pinggir Jalan, Diduga Terjangkit PMK
Lebih lanjut, adanya upaya penutupan perdagangan sapi dan kambing tersebut diharapkan mampu memutus mata rantai penyebaran PMK di Tulungagung. "Lalu lintas perdagangan ini menjadi salah satu pemicu meningkatnya PMK. Maka dengan usulan pedagang itu ya kami sambut baik," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan Tulungagung Mulyanto membenarkan adanya penutupan itu. Selain itu, untuk sapi yang ditemukan terinfeksi PMK akan langsung dilakukan penanganan dengan pemberian obat-obatan. Upaya terapi obat juga dilakukan secara kontinu sehingga kondisi sapi kembali pulih.
Baca Juga: Sidak Hewan Kurban, Dispaperta Sidoarjo Temukan Sapi Bergejala PMK
"Kalau untuk sapi perah yang ada di Sendang dan Pagerwojo, Alhamdulillah relatif aman, karena mayoritas berada di dalam kandang dan tidak ke mana-mana. Sapinya juga sudah banyak yang divaksin" jelasnya. tl-01/dsy
Editor : Desy Ayu