Perupa Beraliran Pop Surealis yang Penuh Imajinatif

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 30 Mei 2021 11:18 WIB

Perupa Beraliran Pop Surealis yang Penuh Imajinatif

i

Excris Endy Pratito yang sedang melukis karyanya beraliran pop surealis. SP/ TLG

SURABAYAPAGI.com, Tulungagung - Excris Endy Pratito merupakan seorang perupa yang memiliki gaya tersendiri untuk menyampaikan sebuah gagasan dan kritik kehidupan melalui karyanya yang beraliran pop surealis.

Awal mula Endy mengenal gaya lukisan beraliran pop surealis ketika kuliah. Saat itu Endy terkesan melihat karya aliran pop surealis di salah satu pameran di Solo karena menurutnya unik karena menunjukkan karakter yang imajinatif. Warna yang mencolok dan fresh membuat nyaman untuk dinikmati. "Pertama melihatnya itu (lukisan pop surealis, Red) langsung suka. Unik seperti saya," katanya, Minggu (30/5/2021).

Baca Juga: Cuaca Buruk, Ratusan Nelayan di Tulungagung Enggan Melaut

Sejak awal Endy memang memiliki kegemaran dan hobi menggambar, terutama kartun sejak kecil. Menurutnya, tinggal mengonsep tema apa yang ingin dituangkannya dalam kanvasnya dengan aliran pop surealis, yaitu aliran yang mencampurkan unsur khayalan atau imajinasi dalam karyanya dengan warna-warna cerah dari cat akrilik dan menambahkan karakter yang disukainya yaitu karakter yang terinspirasi dari legenda Jawa, Batara Kala.

"Kebanyakan karya saya ini menyuarakan isi hati atau kritikan kehidupan. Misalnya ini perjuangan disabilitas, kemudian ada lagi minimnya lahan, tidak ada lagi penggembala," terangnya sembari menunjukkan karyanya yang lain.

Baca Juga: 3 Pasangan Bukan Suami Istri di Razia Petugas Gabungan

Selain itu, Endy mengaku berani menjadi profesional pada 2019 lalu. Itu setelah dia merasa layak ditawarkan ke para kolektor. Dia pun lantas bekerja sama dengan Gallery Art di Jogja. Alhasil, laku.

Dengan begitu, karyanya bisa meluas. Sembari itu, dia juga mengisi kesibukan lain, dengan menerima job untuk membuat mural. "Penting gambar baik melukis ataupun lainnya jalan terus," katanya.

Baca Juga: Pemerintah Jaga Ketersediaan Pupuk Bagi Petani Tulungagung - Kediri

Sedangkan mengenai pengerjaan, Endy menjelaskan, tergantung besarnya ukuran kanvas dan tema yang akan dituangkan. Seperti 100 x 100 cm itu diselesaikan hampir dua minggu. Ini karena dia sedang dikejar deadline.

"Kalau sudah deadline gini benar-benar harus bagi waktu dengan tepat. Bahkan, saya rela nggak ngopi bareng teman-teman. Misal ngajak ngopi tak ajak ke rumah saja menemaniku," pungkasnya. dsy9

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU