Prabowo, Kritik Sri Mulyani dan Menteri Neolib

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 07 Nov 2023 20:46 WIB

Prabowo, Kritik Sri Mulyani dan Menteri Neolib

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto buka kartu ada menteri-menteri neoliberal di Kabinet Indonesia Maju Jokowi saat ini. Namun, kata Prabowo, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu kukuh membela kepentingan rakyat kecil.

Hal itu diungkapkan Prabowo saat menghadiri acara Rakernas LDII di Jakarta Timur, Selasa (7/11/2023). Prabowo awalnya menyampaikan Jokowi selalu membela rakyat Indonesia.

"Harus diakui Presiden Jokowi dan pemerintahan yang beliau pimpin ya berhasil membela rakyat Indonesia. Saya rival yang dikalahkan," ujarnya.

Prabowo kemudian masuk ke kabinet sebagai Menteri Pertahanan. Dia mengaku melihat Jokowi selalu membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat, namun ada menteri-menteri yang disebutnya neolib.

 

Menteri-Menteri Neolib

"Begitu saya masuk kabinet, saya lihat, kan saya hadir sidang kabinet, saya lihat. Kebijakan-kebijakan selalu memikirkan bagaimana rakyat kecil, bagaimana orang miskin. Itu selalu fokus beliau. Ada juga menteri-menteri yang neolib-neolib itu," ucapnya.

Prabowo tak menyebut siapa menteri neolib itu. Dia hanya menyebut Jokowi selalu kukuh terhadap kebijakan yang prorakyat kecil.

"Selalu aku lihat kadang-kadang coba-coba, 'Bapak Presiden, gini, gini, gini'. (Dijawab Jokowi) intinya 'Nggak usah, nggak, harus'," ucapnya.

"Nggak boleh dong (sebut nama), nggak etis karena kan kita harus kompak, tapi neolib, gimana?" sambung bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju ini.

 

Kritik Kinerja Menkeu

Sebelumnya, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengkritik kinerja Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Kritik yang dilontarkan Prabowo kali ini terkait dengan jumlah utang Indonesia.

Saat bicara dalam simposium 'Strategi Dorongan Besar Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Energi Dalam Rangka Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi Dua Digit' di kediamannya, Hambalang, ia menyinggung Sri Mulyani agar tidak memakai rumus yang salah dalam melaksanakan tugasnya mengatur keuangan negara. Dia lantas mempertanyakan kapan Indonesia membayar utang.

 

Rumus Salah Dipakai Terus

"Menkeu agak pintar, jangan terlalu pintar, kalau pintar jelimet (rumit/bahasa Jawa) ya kayak Einstein tadi, rumus salah dipakai terus, kurang uang utang, kurang uang utang. Kapan dibayar utang itu?" Kata Prabowo.

Yang dimaksud Prabowo dengan Einstein adalah petikan kalimat ilmuwan Albert Einstein yang sebelumnya dikutip Prabowo. Kalimat yang dikutipnya itu menggambarkan tentang seseorang yang melakukan sesuatu yang sama dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil berbeda.

 

Ingatkan Rumus Einstein

"Einstein pernah katakan bahwa insanity itu orang gila. Kegilaan itu adalah 'insanity is doing the something over, and over again and expecting different results'. Ini gila, jadi Indonesia ya boleh jangan gilalah. Ini Einstein loh (yang katakan), bukan Prabowo yang bilang, aku hanya kutip," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, maksud dari kutipan Einstein itu adalah, jika suatu rumus atau sistem di suatu negara tidak berhasil, tidak perlu dipakai lagi. "Einstein katakan 'sudah kalau nggak berhasil, cari yang lain'," jelasnya.

 

Pejabat Negara Berwawasan Neoliberalisme

Dia juga menyindir pejabat negara dan menteri-menteri Jokowi. Dia mengimbau para pejabat negara harus sering-sering membaca buku agar berwawasan luas terkait sistem neoliberalisme ini.

"Mohonlah menteri-menteri dan pejabat negara dan siapa tahu yang akan jadi menteri 20 hari lagi, mbok ya menteri-menteri tuh buka buku, baca. Sistem neolib tidak berhasil untuk negara seperti kita. Di Barat, di Amerika, di mana-mana juga ujungnya sebetulnya sudah ninggalkan neolib," katanya.

"Jadi kalau mbahnya nelolib aja sudah ninggalin neolib, mbok ya, 'Oh, jadi kita muridnya-muridnya yaa....'," imbuhnya. n jk/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU