Okupansi Hotel Berbintang di Jember Masih Rendah

surabayapagi.com
BPS Kabupaten Jember. Foto: BPS Jatim

SURABAYAPAGI.COM, Jember - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember mencatat bahwa Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Jember pada Mei lalu hanya mampu mencapai 35,49 persen. Artinya, dari 100 kamar hotel yang tersedia, tak sampai setengahnya laku terjual.

Selain itu, rata-rata lama menginap juga masih sangat minim. Dalam bulan Mei, hanya 1,16 hari saja. Hal serupa juga terjadi di bulan Maret. Maklum saja, rata-rata pengunjung adalah tamu domestik, sedangkan tamu asing hanya sebesar 0,42 persen.

Baca juga: Dipicu Harga Beras, BPS: Tren Inflasi Kota Madiun Alami Penurunan

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Jember Tegoeh Soeprajitno mengatakan bahwa TPK hotel berbintang di Jember sangat dipengaruhi oleh adanya event skala besar. Ia menuturkan, jika tidak ada event, TPK hotel berbintang tersebut tidak terjadi peningkatan.

Tegoeh menjelaskan bahwa salah satu penyebab rendahnya kunjungan ke hotel adalah minimnya event berskala besar. Misalnya skala nasional bahkan internasional dalam waktu yang cukup lama.

Maka dari itu, pihaknya berharap pemerintah ataupun lembaga swasta turut berperan dalam menggelar lebih banyak event skala besar.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember akan lebih banyak menyelenggarakan event dengan skala nasional bahkan internasional. Selama ini, menurutnya, event yang diadakan oleh Pemkab Jember hanya bersifat lokal.

Baca juga: BPS: Produk China Dominasi Impor Nonmigas RI

“Harus ada event besar, agar banyak tamu datang dan menginap di Jember,” ujarnya.

Meski sebenarnya hal itu sudah direncanakan pada September mendatang, yakni Asia Music Games.

“Kemungkinan, ada 21 negara yang akan ke Jember,” ungkapnya.

Baca juga: BPS: Impor Beras RI per Januari – Februari 2024 Tercatat 880,82 Ribu Ton

Lebih lanjut, ia menambahkan, saat ini Jember bukan kota wisata. Melainkan kota investasi dan pendidikan. Maka tak heran jika kunjungan wisatawan mancanegara minim, sehingga angka hunian dan rata-rata menginap di hotel cukup rendah.

“Biasanya wisatawan asing dari Eropa banyak pada bulan Juni ini,” ucapnya.

Kemudian, saat disinggung mengenai data yang dikeluarkan oleh BPS, Ia menyebut jika angka tersebut belum mencakup secara keseluruhan kamar hunian di Jember. Pasalnya menurutnya, masih banyak penginapan yang belum terdata, terlebih adanya rumah kos harian serta penginapan yang dilengkapi ruang rapat. jbr

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru