Diperiksa Bareskrim, Rocky Gerung, Gembol Minuman Isotonik

surabayapagi.com

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Rocky Gerung, Rabu (6/9/2023) penuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri. Rocky diperiksa sebagai terlapor di kasus dugaan menghina Presiden Joko Widodo.

Ditanya terkait persiapannya untuk pemeriksaan, Rocky menjawab dengan gurauan. Dia malah membuka tas dan mengeluarkan minuman isotonik dari dalam tasnya.

Baca juga: WNA Nigeria Meretas Email, Gasak Rp 32 M, Dicari Bareskrim

 

Kecil ke Markas Besar

Rocky datang sendirian, menggunakan baju berwarna biru. Sesaat setelah tiba, Rocky terlihat tengah menelepon seseorang. Dia lalu berdansa sembari bergerak ke arah awak media yang telah menunggu.

Rocky mengaku siap mengikuti proses klarifikasi oleh Bareskrim. "Gua udah di sini, artinya gua mau ikuti (proses klarifikasi)," kata Rocky kepada wartawan.

Rocky juga mengungkit soal pernyataan Jokowi yang enggan ambil pusing atas kritikannya tersebut. Dia heran karena hal tersebut malah dibawa ke Markas Besar.

"Kata Pak Jokowi masalahnya masalah kecil, kenapa dibawa ke Markas Besar. Udah, nggak papa, ntar tunggu aja habis selesai (pemeriksaan)," katanya.

Baca juga: Foto Ruangan Clandestine lab Narkoba 3 WNA, Kokoh bak Pabrik Besar

 

Ada 24 Laporan Polisi

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menjelaskan Bareskrim dan polda jajaran telah menerima 24 laporan polisi terkait perkara itu. Selain itu, lanjutnya, polisi telah memeriksa 72 saksi dan 13 ahli.

"Telah di-BAP sebanyak 72 saksi dan 13 ahli," katanya.

Baca juga: 3 WNA Pasang Instalasi Mariyuana Hidroponik Otomatis di Bali

Dan pernyataan Rocky Gerung di kanal YouTube milik Refly Harun menuai sorotan. Begini pernyataan Rocky yang dinilai menghina Jokowi, kalimat kasar kami sensor:

Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia mesti pergi ke China buat nawarin IKN. Dia mesti mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia nggak mikirin nasib kita.

Itu b** yang t. Kalau dia b* pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi b* t* itu sekaligus b** yang pengecut. Ajaib, b** tapi pengecut. n jk/rmc

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru