Pengurangan Produksi yang dilakukan Rusia dan Arab Saudi Picu Kenaikan Harga Minyak Mentah Dunia

surabayapagi.com
analisis pasar senior di OANDA, Edward Moya

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pengurangan produksi 1,3 juta barel per hari yang dilakukan oleh Rusia dan Arab Saudi, terus memicu kenaikan harga minyak dunia. Langkah ini dilakukan sampai dengan akhir tahun.

Harga minyak mentah per Jumat sore waktu AS (08/09/2023), naik hingga hampir 1 persen ke level tertinggi dalam sembilan bulan. Dilansir melalui Reuters, harga minyak Brent berjangka naik menjadi US$90,65, naik sekitar 73 sen atau 0,8 persen per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik menjadi US$87,51 per barel, naik sekitar 64 sen, atau 0,7 persen.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen Jelang Pertemuan OPEC+

"Harga minyak mentah terus diperdagangkan berdasarkan faktor penawaran. Tidak ada yang meragukan bahwa OPEC+ akan menjaga pasar tetap ketat hingga musim dingin,"jelas senior analisis pasar di OANDA, Edward Moya, yang dikutip pada dari keterangan tertulis.

Baca juga: SKK Migas Jabanusa: Wilayah Jatim dan Jateng Capai 106 Persen Produksi Minyak Mentah

Namun, kekhawatiran pasar atas prospek pertumbuhan ekonomi China yang semakin redup belakangan ini membatasi penguatan harga minyak. Pasalnya, perlambatan ekonomi akan berdampak ke permintaan minyak.

Baca juga: Aksi Militer Israel di Gaza Sebabkan Harga Minyak Mentah Memanas

Karena masalah tersebut, pasar khawatir permintaan minyak akan seret sehingga membebani harganya. sb-01/Acl

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru