Viral di Medsos: Program Vaksin HPV Bikin Wanita Mandul, Fakta atau Hoax?

surabayapagi.com
Vaksinasi HPV oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Program vaksin Human Papilloma Virus (HPV) kepada anak perempuan bertujuan untuk memandulkan. Menanggapi hal itu, Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa hal itu hoaks.

Kabar tersebut sebelumnya sempat beredar luas dan viral di media sosial (medsos). Namun, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril memastikan bahwa imunisasi HPV sudah dipastikan keamanannya.

Baca juga: TMMD ke 120 Kodim 0816/Sidoarjo, Rasa Kemanusiaan TNI, Ibu Sutinah Dapat Bantuan Kesehatan di Posko TMMD

“Imunisasi HPV sudah dipastikan keamanannya dan pada umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi,” kata dr. Syahril, Selasa (10/10/2023).

Ia mengakui bahwa memang ada efek samping dari vaksin HPV, tetapi tidak sampai berefek pada pemandulan. Efek samping itu, kata Syahril adalah reaksi di lokasi suntikan yang berupa kemerahan, pembengkakan, dan nyeri ringan.

Timbul satu hari setelah pemberian imunisasi dan dapat berlangsung satu sampai tiga hari. "Reaksi umum seperti demam juga bisa muncul setelah pemberian imunisasi," kata Syahril.

Baca juga: Tempuh 39 Km Perjalanan, Mobil Listrik Xiaomi SU7 Rusak Parah

Sebagai informasi, imunisasi HPV bertujuan mencegah penyakit kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi HPV. Bahkan keberhasilannya dapat mencapai 100% bila diberikan sebanyak dua dosis pada anak perempuan saat berusia 9-13 tahun.

"Komitmen Indonesia dalam pencegahan kanker serviks dibuktikan dengan masuknya Imunisasi HPV ke dalam program imunisasi nasional sejak tahun 2023," ungkapnya.

Sampai saat ini sudah ada 135 negara yang memberikan imunisasi HPV dalam program imunisasi nasionalnya. Diantaranya adalah Malaysia, Singapura, Amerika, Inggris, dan Perancis. 

Baca juga: Unittrack Oruga, Monotrack Listrik Pertama yang Kokoh di Berbagai Medan

Adapun imunisasi HPV diberikan sebanyak dua dosis kepada anak perempuan sebelum lulus SD/MI atau sederajat. Imunisasi diberikan dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) setiap bulan Agustus di sekolah.

Sementara itu, untuk pemberian vaksinasi ini bisa ditujukan pada usia anak sekolah dasar, hingga usia rata-rata harapan hidup wanita di Indonesia. Yakni 9 sampai 64 tahun. jk-01/dsy

Editor : Desy Ayu

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru