SURABAYAPAGI.com, Madiun - Melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun berupaya menaikkan grade desa wisata yang nantinya bakal berimbas positif di sekitar wilayahnya.
Kabid Pengembangan Pariwisata Disparpora Kabupaten Madiun Mokh Hamzah Nugrohanto mengungkap, Madiun ditargetkan ranking desa wisata bisa masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata (ADWI).
Baca Juga: Dukung Kemandirian Pangan, Petani Cabai di Madiun Lakukan Panen Raya
“Setidaknya masuk 100 besar,” ungkap Mokh Hamzah Nugrohanto, Rabu (15/05/2024).
Untuk mengejar target tersebut, diakuinya tidak mudah. Sebab, jika proyeksi desa wisata tersebut berhasil direalisasikan, maka kedepan bisa menjadi jujukan untuk kunjungan menteri ataupun pejabat lainnya. Pun diikuti para wisatawan.
Pasalnya, desa wisata perlu memiliki daya tarik yang otentik, memiliki bangunan dengan sirkulasi dan pencahayaan yang baik, kelembagaan dan SDM bagus, dan tanggap bencana.
“Banyak syarat dan kriteria yang harus dipenuhi. Semoga bisa terpenuhi semua,” tambahnya.
Baca Juga: Warga Madiun Ngeluh, LPG Melon Langka dan Melonjak Rp 23 Ribu
Sementara itu, untuk saat ini Kabupaten Madiun memiliki 22 desa wisata binaan Disparpora. Empat di antaranya mengajukan diri untuk mendapatkan pendampingan intensif.
Meliputi Desa Gunungsari, Kare, Brumbun dan Sumberbendo. Di ADWI, capaian tertinggi baru 300 besar. Itu didapatkan desa wisata Mendak.
“Memang berat karena saingannya desa wisata se-Indonesia,” bebernya.
Baca Juga: Jadi Favorit Wisatawan, Desa Wisata Gunungsari Dikunjungi 7 Negara
Untuk mengejar target, pihak Disparpora sudah membentuk tim fasilitator melibatkan anggota dari luar kota untuk memberikan Training of Trainer (ToT) anggota setempat.
“Bukan sekadar pelatihan tetapi pendampingan dengan berbagai penanganan,” tuturnya. mdn-01/dsy
Editor : Desy Ayu