Unik! Bupati Ponorogo Borong Puluhan Sapi Kerdil Asal Madura, Bentuk Program Beternak Unggul

surabayapagi.com
Penampakan sapi-sapi kerdil asal Madura yang akan diborong Bupati Ponorogo, ditempatkan di halaman belakang rumah dinas bupati Pringgitan. SP/ PNG

SURABAYAPAGI.com, Ponorogo - Sebanyak puluhan sapi-sapi kerdil asal Madura mulai diborong untuk kepentingan penelitian dan selanjutnya akan dibudidayakan di kawasan Kabupaten Ponorogo. Sapi-sapi tersebut kemudian ditempatkan di halaman belakang rumah dinas bupati Pringgitan.

Dalam penampilan sapi kerdil tersebut, sekilas menurut warga Ponorogo mesti beranggapan bahwa itu merupakan anak sapi, karena bentuknya yang kecil. Namun, ternyata itu sapi Madura yang memang ukurannya seperti itu.

Baca juga: Kang Giri Hadiri Panen Raya di Desa Pondok

“Pelihara ini untuk uji coba, saya dulu kan juga pernah uji coba udang dan padi. Kini coba meriset sapi Madura,” ungkap Bupati Sugiri Sancoko, Senin (16/10/2023).

Menurut informasi yang diperoleh Kang Giri sapaan Bupati Sugiri Sancoko menyebut bahwa sapi Madura ini, dagingnya bagus. Teksturnya lunak. Harga per ekornya di Madura cukup murah. Yakni sekitar 3-4 juta rupiah per ekornya.

“Kalau orang Ponorogo menyebutnya jenis sapi kacang, kecil ukurannya tetapi dagingnya bagus. Tekstur dagingnya lunak,” katanya.

Sementara itu, di Pulau Madura, sapi ini jumlahnya ada ribuan dan dilepas di alam liar. Ada kekhawatiran di benak bupati bahwa ukuran sapi yang dibilang kerdil itu, berasal dari perkawinan sedarah/incest.

Baca juga: Barat Stadion Batoro Katong Ponorogo Bakal Dijadikan Gedung Ekraf

Namun akan berbeda nantinya setelah dikembangbiakan di Ponorogo sini. Bupati Ponorogo akan coba untuk mengembangbiakan, tentu dengan pejantan yang jelas agar menjadi produk unggul nantinya.

“Ya dicoba diperanakkan, kalau keturunan ketiga dan keempat sudah mulai, dengan ukurannya yang besar, berarti ini akan jadi sapi unggul yang luar biasa,” katanya.

Keinginan kuat Bupati Sugiri Sancoko untuk uji coba ini, tidak lain karena tidak adanya pangsa pasar untuk harga dikisaran Rp 7 jutaan. Kang Giri belum akan mensosialisasikan ini kepada warga. Ia akan meneliti dulu hasil dari upaya pengembangbiakan sapi Madura ini. 

Baca juga: Ditinggal ke Sawah, 10 Kambing di Ponorogo Mati Terpanggang Si Jago Merah

“Biar berhasil dulu, baru diprogramkan ke warga,” katanya.

Menurutnya, selama ini warga membudidayakan sapi-sapi keturunan dari luar negeri seperti limosin maupun brahman. Benih sapinya pun harganya yang masih kecil sudah diatas Rp 5 jutaan. Nanti, jika budidaya tersebut berhasil bukan tidak mungkin warga akan dibuatkan program untuk beternak sapi Madura ini.

“Kalau berhasil pasarnya masih terbuka lebar. Selain itu harganya nantinya bisa menjangkau kalangan masyarakat. Orang mau kurban tidak harus beli sapi dengan harga puluhan juta. Meski ukurannya tidak seperti biasanya, itu namanya tetap sapi,” pungkasnya. png-01/dsy

Editor : Desy Ayu

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru