Dampak Kemarau Panjang, Lima Dusun di Jombang Kesulitan Air Bersih

surabayapagi.com
Droping air bersih bantuan dari Pemprov Jatim dan Pemkab Jombang di Dusun Tondowesi, Desa Pojokklitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Selasa (24/10/2023).

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Akibat kemarau panjang, lima ima dusun dari tiga desa di Kabupaten Jombang mengalami krisis air bersih. 

Kelima dusun tersebut yakni, dusun Serning, Desa Banjaragung Kecamatan Bareng, dusun Rapahombo, dan dusun Brangkal, Desa Jipurapah dan dusun Tondowesi, serta dusun Klitih di Desa Pojokklitih, Kecamatan Plandaan. 

Baca juga: Upacara Hardiknas di Jombang, Belasan Peserta Bertumbangan: Kelamaan ‘Dijemur’

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang Bambang Dwijo Pranowo, melalui penanggung jawab operasional lapangan, Penanggulangan Bencana dan Kebakaran BPBD Jombang, Stevie Maria menuturkan setiap hari BPBD melakukan dropping air bersih di lima titik itu untuk penanganan darurat krisis air bersih. 

"Sampai saat ini ada lima Dusun yang mengalami krisis air bersih, dan setiap hari kita lakukan penanganan darurat berupa droping air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar masyarakat," jelasnya, Selasa (24/10/2023).

Baca juga: Panen Raya Berakhir: Petani di Jombang Nangis, Harga Gabah Anjlok

Selain itu, ia juga koordinasi dengan BPBD Jawa Timur untuk memberikan pelayanan dan bantuan penanganan darurat. ”Koordinasi dengan BPBD Jatim juga kita lakukan,’’ tambahnya.

Dijelaskan pria yang akrab disapa Pepi ini, dalam sekali kirim pihaknya mengirim satu tangki dengan total 5.000 liter air bersih. Namun, jumlah tangki juga disesuaikan dengan jumlah penduduk pada satu dusun tersebut. Artinya satu dusun bisa dikirim dua sampai empat tangki dalam sekali pengiriman. 

Baca juga: Harga Gula di Pasar Tradisional Jombang Tembus Rp 18.500 per Kg

”Pada prinsipnya kita menghitung berdasarkan kebutuhan hidup dasar masyarakat,’’ jelas dia.

Dia mengatakan, sesuai informasi dari BMKG kemarau panjang akan berlangsung hingga pertengahan November mendatang. Ini disebabkan dampak El Nino yang membuat kemarau lebih panjang dari tahun sebelumnya. Sarep

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru