Perkuat Stok Pangan saat Ramadhan, Indonesia Impor 300 Ribu Ton Beras dari Thailand dan Pakistan

surabayapagi.com
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dalam proses pembongkaran kapal beras impor yang baru sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ayu/Merdeka.com

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Pemerintah kembali menambah kontrak impor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional terutama menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Sudah ada penambahan kontrak 300 ribu ton beras lagi dari Thailand dan Pakistan untuk penguatan stok Bulog," kata Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, Senin (04/03/2024).

Baca juga: Penuhi Pasokan CBP, 27 Ribu Ton Beras Impor Vietnam Siap Didistribusikan

Menurutnya, stok beras yang semakin memadai akan mempermudah Bulog dalam menjalankan sejumlah program mandatori. Mulai dari bantuan pangan beras, penyaluran beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan), serta penjualan beras komersial sesuai HET. Sedangkan keputusan untuk melakukan impor beras dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan dalam negeri.

"Saat ini, ada 1,3 juta ton stok yang dikuasai Bulog, jadi dengan penambahan kontrak 300 ribu ton itu akan menjadi penguatan stok Bulog," ujarnya.

Sebagai satu-satunya operator impor beras di Indonesia, Bulog menjalankan proses impor secara bertahap dan terukur, dengan memperhatikan faktor-faktor seperti masa panen dan ketersediaan beras lokal.

Baca juga: Amankan Stok Pangan Jelang Idul Fitri, RI Impor Beras 22.500 Ton dari Kamboja

Meskipun melakukan impor, Bulog tetap mengutamakan penyerapan beras dalam negeri jika produksi lokal meningkat. Sebagai bagian dari tugasnya dalam menjaga cadangan pangan pemerintah, Bulog memastikan bahwa impor yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan riil dan tidak mengganggu stabilitas harga.

Dengan demikian, tambah Bayu, Bulog berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan memberikan jaminan pasokan beras yang cukup bagi masyarakat Indonesia.

Sebagai informasi, Bayu juga menyinggung soal kebutuhan pupuk petani yang mahal. Hal itu juga berdampak terhadap produktivitas padi petani karena tidak semua kebutuhan pupuk petani terpenuhi.

Baca juga: BPS: Impor Beras RI per Januari – Februari 2024 Tercatat 880,82 Ribu Ton

"Tapi soal pupuk itu bukan wilayah kami. Jadi saya tidak bisa bicara banyak," tutur Bayu.  

Bayu menuturkan, pasokan beras mendekati normal menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah sehingga masyarakat tak perlu risau. Saat ini stok beras di gudang Bulog mencapai 1,4 juta ton. jk-03/dsy

Editor : Desy Ayu

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru