SURABAYAPAGI.com, Surabaya - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya menyampaikan bahwa ada keterlambatan kedatangan Kereta Api (KA) dari Jakarta tujuan Surabaya Pasar turi akibat dampak banjir yang melanda wilayah Daop 4 Semarang hari ini, Kamis (14/03/2024).
Menurut Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengungkapkan terdapat 7 (tujuh) KA yang mengalami keterlambatan kedatangan.
Baca juga: Sambut Mudik Lebaran, KAI Daop 8 Optimalkan Perawatan Jalur Kereta Api
"Ada 7 Kereta Api, antara lain KA Jayabaya, KA Sembrani, KA Pandalungan, KA Majapahit, KA Argo Anggrek, KA Harina, KA Gumarang. Rata-rata keterlambatan kedatangan KA sendiri, kurang lebih 2-3 jam dari jadwal yang seharusnya," kata Luqman, dari keterangan yang diterima Surabaya Pagi, Kamis (14/03/2024).
Atas hal itu, pihak KAI menyampaikan permohonan maaf kepada para pelanggan atas gangguan dan keterlambatan perjalanan ini. Luqman juga menyebut bahwa keterlambatan ini disebabkan oleh pengalihan rute perjalanan melalui jalur tengah dan selatan sebagai imbas dari banjir tersebut.
"Kami mohon maaf atas terganggunya perjalanan dan kelambatan kedatangan KA akibat pengalihan perjalanan KA imbas banjir di wilayah Daop 4 Semarang," ujar Luqman.
Baca juga: 3 KA dari Stasiun Pasarturi Surabaya Batal Berangkat, 654 Penumpang Terkena Imbas
Lanjutnya, KAI masih melakukan upaya-upaya untuk memulihkan jalur kereta di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng dengan mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas.
Tak hanya itu, sebagai bentuk kompensasi kepada penumpang yang terdampak, PT KAI memberikan Service Recovery berupa minuman, makanan ringan, hingga makanan berat sebagai pengganti atas keterlambatan yang mereka alami.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Hampir 50 Ribu Tiket Kereta Api Mudik Lebaran Ludes Terjual
Tentunya hal itu dilakukan sebagai bentuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan demi kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan mereka.
"Pihak KAI juga telah memberikan Service Recovery kepada penumpang yang terdampak berupa minuman, makanan ringan hingga makanan berat," pungkasnya. Ain
Editor : Desy Ayu