Dishub Surabaya Antisipasi Kepadatan Tempat Wisata

surabayapagi.com

SURABAYAPAGI, Surabaya - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota memprediksi hampir 50 persen warga akan mudik Lebaran, tapi kepadatan di tempat wisata tetap terjadi.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru menyebut, arus lalu lintas diprediksi akan mulai sepi setelah puncak arus mudik pada pekan ini, 6-7 April 2024. Sementara puncak arus balik diprediksi terjadi pada Senin (15/4).

Baca juga: PPIH Embarkasi Surabaya Jamin Kebutuhan Gizi Jemaah Haji: Siapkan Menu Khusus Lansia

“Prediksi kami, puncak arus mudik terjadi antara Sabtu dan Minggu, dan puncak arus balik pada hari Senin. Hal ini dikarenakan hari Selasa merupakan hari kerja,” papar Tundjung, Rabu (3/4).

Selain mudik, arus lalu lintas diprediksi sepi karena banyak warga memilih liburan ke luar kota.

“Biasanya Surabaya lebih sepi saat Lebaran, sehingga prediksi kami jumlah kendaraan yang ke luar kota akan susut di bawah 50 persen. Hal ini dikarenakan banyak warga yang memilih berlibur ke luar kota,” tuturnya.

Namun, kepadatan akan tetap terjadi di tempat-tempat wisata, karena Surabaya jadi salah satu pilihan wisatawan. Mulai Kebun Binatang Surabaya (KBS), Wisata Kenjeran, dan Romokalisari Adventure Land.

Baca juga: Dispendik Surabaya Sediakan 365 Posko PPDB 2024

“Sebanyak 14 terminal juga kami siapkan saat Lebaran. Namun, biasanya terminal dalam kota tidak mengalami lonjakan penumpang. Lonjakan justru terjadi pada tempat wisata,” ucapnya lagi.

Dampaknya, kemacetan di beberapa ruas jalan, misalnya Jalan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, jalur kedatangan warga luar daerah ke KBS saat Lebaran.

“Kepadatan yang perlu diantisipasi adalah kemacetan di Wonokromo. Biasanya terjadi pada H+1, H+2, hingga menjelang Hari Raya Ketupat. Karena mereka kebanyakan pengunjung dari luar Kota Surabaya,” tandasnya.

Baca juga: Eri Cahyadi Daftar Pilwali Surabaya ke NasDem

Pemerintah Kota (Pemkot) juga mengimbau seluruh masyarakat yang tidak melaksanakan mudik Lebaran bisa membantu pengawasan keamanan di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.

Setiap RT/RW nantinya memiliki penanggung jawab keamanan. Tugasnya adalah mendata lokasi rumah mana saja yang ditinggalkan penghuninya mudik maupun berlibur. Akses permukiman juga diminta menggunakan sistem satu pintu untuk mempermudah pengawasan.sb/ana

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru