77.760 Vaksin Covid-19 untuk 38.880 SDM Kesehatan Jatim

surabayapagi.com
Puluhan ribu vaksin Covid-19 yang tiba di Surabaya, Senin pagi kemarin, dijaga ketat oleh polisi bersenjata lengkap dan kendaraan barracuda. Sp/Patrick cahyo

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Distribusi vaksin covid-19 tahap pertama tahun 2021 mulai tiba di Jawa Timur, Senin (4/1/2021) kemarin. Total ada sebanyak 77.760 vaksin Covid-19 dan langsung disimpan di Gudang Dinas Kesehatan Jawa Timur. Dari vaksin tahap pertama yang tiba di Jawa Timur, Senin kemarin, Pemprov Jatim akan menyiapkan untuk 38.880 SDM Kesehatan.

Sasaran prioritas SDM kesehatan itu bagi yang bekerja di pelayanan kesehatan, seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, dan juga Dinas Kesehatan.

Baca juga: Pj Gubernur Adhy Ajak Kembali Semangat Bekerja dan Maksimalkan Pelayanan untuk Masyarakat

Atas tibanya vaksin sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jatim ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa syukurnya. Ia berharap vaksin ini bisa menjadi langkah untuk segera mengakhiri pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah pagi ini (Senin kemarin, red) vaksin covid-19 sudah sampai. Untuk distribusinya, prioritas tahap pertama ini adalah untuk SDM  kesehatan. Nah tahap pertama ini, vaksin yang kami terima berjumlah 77.760. Artinya distribusi vaksin tahap pertama  ini cukup untuk 38.880 orang, karena setiap orang divaksin sebanyak dua kali. Sementara jumlah SDM Kesehatan di Jawa Timur saat ini berjumlah 196.459 orang. Artinya tahap pertama ini baru cukup untuk 19,79 persen  SDM Kesehatan di Jatim ," tegas Khofifah, dalam konfirmasi secara daring, Senin (4/1/2021).

Ditegaskan Khofifah, para SDM  kesehatan menjadi prioritas pertama dalam distribusi vaksin tahap pertama ini  lantaran para tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam pelayanan, penanganan dan penanggulangan Covid-19.

Lebih lanjut, wanita yang juga gubernur perempuan pertama Jatim ini menegaskan bahwa terkait kesiapan pelaksanaan vaksinasi, semua sarana dan prasarana telah disiapkan.

Total, saat ini di Jatim sudah ada sebanyak 2.404 tenaga vaksinator yang siap melakukan imunisasi vaksin covid-19. Bahkan mulai Senin pagi kemarin, jumlah tenaga vaksinator juga akan ditambah dengan melakukan pelatihan untuk 73 angkatan. Dimana setiap angkatan terdiri dari 100 orang calon vaksinator.

Pelatihan untuk penambahan tenaga vaksinator ini akan dilakukan dalam 19 gelombang. Detailnya yaitu di 968 puskesmas sebanyak 2.904 orang, dan di 435 rumah sakit dengan total 4.350 orang. Sehingga nanti setelah pelatihan, jumlah vaksinator akan bertambah sebanyak 7.254 orang dengan kondisi telah bersertifikat.

Baca juga: Pemprov Jatim Buka Rekrutmen CASN, 5.200 Formasi

 

Distribusi Vaksin

Sedangkan untuk cold chain atau rantai dingin untuk distribusi vaksin ditegaskan Khofifah bahwa cool room, lemari es, vaccine carrier, dan pengukur suhu telah siap se Jatim dan per kabupaten kota.  Saya masih minta Kadinkes memastikan bahwa kondisi almari pendingin dan termos pembawa vaksin dalam keadaan baik , jika dalam seminggu ini ada yang rusak maka harus segera diganti agat vaksin aman.

Sejauh ini, inventarisasi sarana rantai dingin vaksin seperti lemari es di Jatim telah ada sejumlah 1.308 unit dan dipastikan dalam kondisi baik. Dan untuk vaccine carrier telah disiapkan sejumlah 12.903 unit dan juga telah dipastikan dalam kondisi baik.

Baca juga: 217 Pos Kesehatan Tersebar di 35 Kabupaten/Kota Jatim Selama Musim Mudik Lebaran

"Untuk tim vaksinator dan cold chain serta vaccine carrier tadi saat rakor virtual  hari ini sudah saya sampaikan dan siang ini kami akan kembali melakukan rakor khusus terkait distribusi dan pelaksanaan vaksinasi," tegas Khofifah.

Sebagaimana diketahui, pada tanggal 30 Desember 2020 lalu, juga telah terbit SK Gubernur tentang Satgas Vaksinasi Covid 19 di tingkat Provinsi serta memfasilitasi Kab/Kota untuk membentuk Satgas Vaksinasi Covid-19 Kab/Kota oleh Bupati/Walikota tertanggal 7 Desember 2020.

"Mohon warga Jatim tetap patuhi protokol kesehatan. Dan jangan lengah untuk terus melaksanakan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan menuci tangan. Saat ini penularan virus belum berhenti," pungkas Khofifah.

Meski vaksin pagi ini telah tiba namun ditegaskan Khofifah bahwa  jumlahnya masih sangat terbatas dan  pelaksanaan vaksinasi masih harus menunggu  Emergency Use Authorization (EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). rif/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru