Antisipasi Peredaran Mamin Berbahaya, Wali Kota dan Dinkes P2KB Gelar Sidak Jelang Lebaran

surabayapagi.com

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Jelang Hari Raya Idul Fitri, Wali kota Mojokerto bersama Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) menggelar sidak makanan dan minuman (mamin) di sejumlah swalayan dan pasar tradisional, Jumat (22/4/2022).

Kegiatan ini untuk memastikan agar peredaran mamin berbahaya seperti kadaluwarsa, berformalin dan mengandung pewarna di masyarakat bisa diketahui sehingga tidak merugikan.

Baca juga: Sertifikat Elektronik Resmi Diluncurkan, Pj Wali Kota Mojokerto Jamin Lebih Aman dan Efisien

Sidak yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari ini menyasar puluhan titik sasaran yang terdiri dari pusat perbelanjaan modern dan pasar tradisional.

“Ada 23 titik sasaran yang kita sidak. Tujuannya untuk melindungi konsumen dari barang dan makanan yang tidak layak edar atau tidak layak jual," kata Kadinkes P2KB, dr Triastutik Sri Prastini.

Menurutnya pemeriksaan mamin yang beredar diantarnya keterangan kadaluwarsa, label halal, bahan produksi, serta kandungan gizi. Selain hal tersebut, diteliti juga ijin edar baik yang dikeluarkan oleh BPOM RI maupun dinas kesehatan.

“Kita cek semua mulai dari ijin edar, kemasan, tanggal kadaluwarsa, serta gizi yang terkandung” terangnya.

Dokter spesialis anak tersebut juga menuntut agar masyarakat menjadi pembeli yang pintar.

Baca juga: Ribuan Warga Nobar Timnas U-23 Bareng Mas Pj Ali Kuncoro di Alun -Alun Kota Mojokerto

"Sebelum membeli makanan dan minuman, lihat dulu kemasannya pastikan tidak ada yang rusak dan kadaluarsa. Yang berpewarna juga sebaiknya dihindari," imbuhnya.

Disinggung apakah jika ada temuan penjualan mamin berbahaya penjual akan dikenakan tindakan, Kadinkes mengatakan tidak.

"Bukan wewenang kita untuk melakukan penindakan. Tugas kita adalah hanya untuk pengawasan, " pungkasnya.

Baca juga: Aktif Wujudkan Satu Data, Tiga OPD Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan

Sementara itu, Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan pihaknya terus memantau peredaran mamin tidak layak.

"Tim mengambil sampling untuk dilakukan uji kelayakan. Kalau ada yang tidak layak, maka kita akan membina, " katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan secara umum belum ditemukan mamin kadaluarsa. Tapi masyarakat diminta cerdas dan selektif dalam memilih mamin. dwi

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru