Hingga Akhir Tahun, Surabaya Tak Dilanda Hujan Deras

surabayapagi.com

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Sampai Minggu (16/10/2022), Surabaya masih aman dari banjir pada musim hujan akhir tahun 2022. Terakhir hujan lebat yang mengakibatkan banjir dimana-mana disertai angin kencang di Surabaya, terjadi bulan Maret 2022 lalu. Saat itu, curah hujan di Surabaya sangat tinggi. Namun, kini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan dalam satu bulan kedepan, Kota Surabaya masih aman dari hujan deras. Hanya diperkirakan hujan dengan intensitas ringan. Jadi Insha Allah, hingga akhir Desember 2022, Kota Surabaya aman dari banjir dan bencana hidrometeorologi.

"Untuk Surabaya, masih intensitas ringan. Hingga beberapa minggu ke depan. Dan masih belum terpantau ada banjir," kata Sanas, prakirawan cuaca dari BMKG Juanda, saat dihubungi Surabaya Pagi, Minggu (16/10/2022).

Baca juga: Kota Surabaya Raih Skor Tertinggi, Penghargaan Penyelenggaraan Pemerintah Berkinerja Tinggi

Hanya saja, Sanas, justru menjelaskan, untuk wilayah yang berpotensi cuaca ekstrem justru di kawasan selatan Jawa Timur, yakni daerah Malang, wilayah Jagung, Tumpang dan Pakis. "Justru yang perlu siaga, ada di wilayah Malang. Diantaranya wilayah Jagung, Tumpang dan Pakis," kata Sanas.

Pasalnya, dalam seminggu ke depan untuk wilayah Jatim pada umumnya masih terdapat potensi cuaca ekstrim. Karena wilayah jatim pada pertengahan Oktober ini sebagian sudah mulai masuk awal musim hujan dan sebagian masih masuk masa peralihan/ pancaroba.

Untuk Intensitas curah hujan, lanjut Sanas, dikarenakan masih peralihan musim / pancaroba masih bervariatif mulai dari ringan, sedang, dan lebat. Sedangkan, untuk potensi banjir dalam 3 hari ke depan, di beberapa wilayah selatan Jatim, berpotensi.

 

Tambah Anggaran untuk Antisipasi Banjir

Dengan masih belum diprediksinya curah hujan yang tinggi di Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya masih terus melakukan antisipasi banjir dengan memperbaiki beberapa box culvert di beberapa sudut kota Surabaya.

Bahkan, Pemkot Surabaya terus kebut untuk menanggulangi banjir dengan menambah anggaran hingga Rp 867 Miliar. Bila dibanding pada tahun 2022, yang hanya disiapkan sebesar Rp 541,1 Miliar. Anggaran tahun 2022 inni disiapkan untuk sistem pencegahan banjir. Dimana terbagi untuk tiga sub kegiatan diantaranya Operasi dan Pemeliharaan sistem drainase, Rehabilitasi saluran drainase perkotaan serta pembangunan sistem drainase.

Ketua Komisi C Baktiono anggaran tersebut untuk mendukung sistem drainase perkotaan di Surabaya. Termasuk di dalamnya pembangunan saluran primer, sekunder dan tersier dengan didukung 67 rumah pompa serta 77 bozem penampung air hingga memperbanyak pemasangan box culvert.

“Tapi kami tekankan paling tidak harus dibangun dua DAM utama di hulu sungai Surabaya terlebuh dahulu. Selain waduk-waduk buatan atau bozem,” kata Baktiono, Sabtu (16/10/2022).

Ia berharap dua DAM dari hulu kota itu harus sudah dibangun tahun depan. DAM ini nantinya bisa operasional otomatis untuk buka dan tutup. Selain itu air di daratan atau di sungai di ujung dan di hulu Kota Surabaya disedot dengan pompa yang berskala besar.

“Tapi kalau air laut turun, DAM dibuka dan air dari Hulu sungai Kota Surabaya mengalir menuju ke laut. Harus bisa. Surabaya tahun depan harus bebas banjir. Saat ini ada 55 titik saluran air dikerjakan. Musim hujan besok harus dibuktikan. Semoga tidak ada genangan,” tuturnya.

 

Baca juga: Permintaan Tinggi, Imigrasi Kelas I Surabaya Tambah Kuota M-Paspor 200 Slot Per Hari

Ingatkan Wali Kota Eri

Dia juga mengingatkan Wali Kota Eri Cahyadi agar bisa berkomunikasi dan mencari Anggaran dari Pemerintah Pusat maupun dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam penanganan banjir. Sebab Kota Surabaya juga sebagai ibu kota pemerintah Provinsi Jawa Timur

Baktiono mencontohkan Jalan Embong Malang dimana ada gorong-gorong sejak zaman Belanda. Petugas Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Surabaya harus rutin turun membersihkan gorong-gorong ini. “Gorong-gorong di Jalan Embong Malang tingginya 3,7 meter dan memang dibangun permanen selama-lamanya untuk mencegah banjir di tengah kota,”ujarnya.

Ia juga meminta Pemkot untuk menangani saluran air yang ada di kampung-kampung atau di hilir sehingga bisa terkoneksi dengan hulu. Pembangunan drainase ini harus menyeluruh dan terkoneksi.

 

Ingatkan Perumahan

Sementara itu Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa saluran dan sodetan itu tidak akan bisa berfungsi maksimal ketika masih ada rumah yang dibangun tanpa adanya saluran yang memadai. Jika masih ada hal seperti itu, maka kawasan perkampungan atau perumahan akan terjadi genangan ketika curah hujan sedang tinggi.

Baca juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

“Saya berharap, setiap ada warga yang membangun rumah seperti di tanah kavling itu, minimal bikin saluran lebarnya 80 cm yang terkoneksi dengan rumah lainnya. Jangan sampai tinggi-tinggian rumahnya, nanti kalau banjir laporan ke pemkot. Yo remek,” kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri mengungkapkan, sampai saat ini masih banyak rumah kavling dan perumahan yang dibangun tanpa memperhatikan saluran, tak heran banyak warga yang mengeluhkan adanya genangan. “Karena hal tersebut, membuat pemkot kesulitan membuatkan uditch salurannya. Ini banyak (yang seperti itu), kita kerjakan sekalian salurannya,” tegas Cak Eri sapaan akrabnya.

 

Waspadai Cuaca Ekstrem

Meskipun BMKG Juanda memprediksi belum adanya curah hujan tinggi. Dan Pemerintah Kota Surabaya sudah mengantisipasi terjadinya banjir. Namun, BMKG Pusat, terus memproyeksi akan adanya cuaca ekstrem berlanjut hingga 21 Oktober 2022. Cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia.

"Potensi cuaca ekstrem tersebut masih dapat terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia, karena kondisi atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup kompleks dan dinamis untuk sepekan kedepan, yang dipengaruhi oleh fenomena atmosfer global, regional ataupun lokal," tulis BMKG melalui keterangan resmi seperti dikutip dari keterangan resmi, Minggu (16/10).

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer BMKG, terdapat siklon tropis SONCA di sekitar Laut China Selatan sebelah timur Vietnam dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 35 knots (64 km/h). Adapun tekanan udara minimum di pusatnya mencapai 998 mb. ana/cr2/mr/rmc

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru