Jatim Satu-Satunya Provinsi yang Punya Daerah di Level 1

surabayapagi.com
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. SP/PEMPROV JATIM

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku bersyukur dan berterimakasih atas kerja keras dan partisipasi semua pihak yang ikut mencegah penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.

Di dalamnya termasuk Forkopimda Jatim, Pemkab/Pemko, tenaga kesehatan (nakes), tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, media, dan seluruh elemen masyarakat.

Baca juga: Bersaing Ketat dengan Khusnul Yakin, Pak Yes Resmi Mendaftar Bacabup dari PAN

"Alhamdulillah, Jawa Timur menjadi satu-satunya provinsi yang memiliki kabupaten/kota pada level 1 sesuai assesment yang dilakukan Kemenkes RI yaitu Lamongan. Terima kasih kekompakan dari semua pihak, termasuk bupati/walikota bersama Forkopimda se-Jatim, nakes dan sebagainya,” ujar orang nomor satu di Jatim saat memimpin Rakor PPKM di Gedung BPSDM Jatim, Jalan Kawi Kota Malang, Selasa (7/9/2021) malam.

Gubernur Khofifah mengatakan, berdasarkan data assesmen situasi Covid-19 dari Kemenkes RI, Kabupaten Lamongan menjadi satu-satunya daerah di Pulau Jawa yang masuk kategori PPKM Level 1. Sementara Provinsi Jatim masih berada pada status PPKM level 2.

Selain itu, Khofifah menjelaskan, berdasarkan perkembangan level situasi Covid-19 di daerah-daerah di Jatim, membuat status PPKM di Provinsi Jatim juga turun. “Dari sebelumnya ada 30 kabupaten/ kota level 4, kini turun menjadi 2 kabupaten/ kota. Ini membuat Jatim turun assesmen dari tingkat 4 menjadi tingkat 2,” kata Khofifah

Dikatakan Khofifah, berbagai unsur dalam penanganan Covid-19 juga mengalami perbaikan. Yaitu tren kasus positif, tren rawat inap, tren kematian, tren positivity rate, dan tren BOR yang semuanya mengalami penurunan. Sementara dari tren tracing mengalami peningkatan.

Baca juga: Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha Presiden RI, Khofifah: Penghargaan Ini di Persembahkan Untuk Warga Jatim

Tren kasus positif Jatim juga diakuinya mengalami penurunan dari 115,7 menjadi 13,68 kasus per 100 ribu penduduk per minggu. Tren rawat inap mengalami penurunan dari 36,82 menjadi 9,58 kasus per 100 ribu penduduk per minggu. Kemudian tren kematian turun dari 6,27 menjadi 1,8 kematian per 100 ribu penduduk per minggu. 

Selain itu, lanjut Khofifah, positivity rate Covid-19 Jatim juga turun dari 47,09 persen menjadi 3,55 persen per minggu. Kemudian BOR turun dari 81,51 persen menjadi 20,37 persen. Sedangkan tren tracing mengalami peningkatan dari 1,27 menjadi 12,6 kontak erat dideteksi per kasus per minggu.

"Tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di Jatim ini juga sudah berada sangat jauh di bawah standar WHO yaitu di bawah 60 persen. Saat ini tercatat  28 persen, BOR isolasi di RS tercatat 16 persen, BOR Isolasi di RS Darurat 19 persen, dan BOR di isoter 14 persen," kata Khofifah.

Baca juga: Harga Sejumlah Bumbu Dapur di Lamongan Melonjak

Khofifah meminta, semua pihak dapat mempertahankan capaian  assesmen posisi zonasi level daerah, maupun unsur-unsur lainnya. Selain itu, seluruh elemen masyarakat diminta tidak lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Harapannya, kasus Covid-19 makin terkendali dan terus melandai.

Seperti diketahui, ada 16 kabupaten/ kota di Jatim yang masuk kategori PPKM level 2. Yaitu Tuban, Sumenep, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Probolinggo, Pasuruan, Pamekasan, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, Banyuwangi, dan Bangkalan. 

Kemudian ada 19 daerah yang masuk kategori level 3. Yaitu Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, Ngawi, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Madiun, Lumajang, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Jombang, dan Blitar. Sedangkan yang berstatus level 4 tinggal 2 daerah. Yakni Ponorogo dan Magetan.sb4/na

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru