Kecewa Persela Terdegradasi, Suporter Rusak Sekretariat dan Lemparkan Flare ke Pendopo Bupati

surabayapagi.com
Yunan Achmadi mewakili manajemen menemui suporter di depan Pendopo Bupati Lamongan. SP/MUHAJIRIN KASRUN

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Ratusan suporter La-Mania menunjukan kekecewaannya pada Minggu (20/3/2022) malam, menyusul hasil negatif yang diraih Persela hingga harus terdegradasi ke Liga 2.

Informasi yang didapat menyebutkan, kelompok suporter La Mania yang datang dari berbagai wilayah di Lamongan ini, merusak kantor Sekretariat Persela dan melempar flare ke Pendopo Lokatantra dimana di belakang nya ada rumah Dinas Bupati Yuhronur Efendi yang dihuni bersama keluarganya.

Baca juga: Debby Putra Fadeli Ramaikan Persaingan Perebutan Rekom DPD PAN

 

Suporter yang datang secara bergelombang dengan mengendarai sepeda motor ini, sebelumnya tidak sedikit dari mereka sampai menutup jalan.  Sehingga pengendara berlawanan arah harus merelakan untuk berhenti memberikan kesempatan suporter yang jalan.

Mereka di sepanjang jalan sambil berteriak dan yel-yel membleyer-bleyerkan motor yang ditumpanginya, dengan meminta pihak manajemen dan bupati bertanggung jawab atas terdegradasinya tim Persela Lamongan. Apalagi, dalam laga melawan Bhayangkara FC, Persela harus menelan pil pahit dihajar  0-4 tanpa balas  dalam lanjutan Kompetisi BRI Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali.

Karuan saja, usai merusak sejumlah fasilitas kantor Sekretariat Persela. Ratusan suporter ini melanjutkan aksi nya di depan Pendopo Bupati Lamongan.

Kedatangan suporter yang semula tidak diduga ini membuat kalang kabut Satpol PP yang berjaga di Pos penjagaan Pendopo. 

Bahkan aksi brutal para suporter tidak bisa dicegah, dengan merangsek masuk ke pintu pagar utama Pendopo Bupati, dan melempari flare, dan merusak pot bunga yang ada di trotoar Pendopo.

Selain melemparkan puluhan flare ke Pendopo dan Pos penjagaan, 

Massa juga memasang kain rentang yang berisi ungkapan kekecewaan Persela turun tahta, ke Liga 2. "Persela wes Gak Yes Blas Bro" dan spanduk panjang yang dibentangkan di Pagar Guest House yang bertuliskan "Manajemen J......Cok".

Baca juga: Bersaing Ketat dengan Khusnul Yakin, Pak Yes Resmi Mendaftar Bacabup dari PAN

Suporter  Persela  kecewa berat,  dari 31 pertandingan, hanya menang 3 kali, seri 12 kali dan kalah 17 kali. Hingga menempatkan di posisi 17 dengan 21 poin dan sudah dipastikan turun kasta dari Liga 1 ke Liga 2."J...uk, Persela anjlok turun tahta, wis angel, angel," gerutu sebagian suporter Persela.

Gerakan suporter Persela akhirnya dihadang oleh petugas Polres Lamongan. Bahkan Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indrayana turut terjun menemui suporter.

Usai ditenangkan oleh Kapolres Lamongan dan Dandim 0812 Lamongan. Suporter mulai tenang. Suporter meminta pertanggung jawaban manajemen Persela dan kepada manajemen untuk minta maaf karena Persela degradasi.

"Kami minta manajemen Persela meminta maaf karena jebol masuk degradasi," teriaknya.

Baca juga: 26 Anggota Polres Lamongan Terima Penghargaan

Sementara itu, Manajemen Persela Lamongan Edy Yunan Achmadi menemui suporter yang sudah menunggu di depan Pendopo. Ia  menyampaikan menyampaikan permohonan maafnya atas kondisi Persela saat ini. "Saya mewakili pihak manajemen Persela menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, suporter Lamongan dimanapun berada karena Persela degradasi," katanya. 

Yunan menambahkan, pada prinsipnya semua tidak berharap degradasi. "Kita sudah berupaya sekuat mungkin dengan cara apapun. Tetapi yang ada di lapangan berbeda, dan tidak bisa terwujud seperti harapan kita," ungkap Yunan.

Ia berharap  semua pihak di musim depan  untuk bahu membahu agar Persela eksis. Menurutnya, manajemen tidak bisa berbuat apapun tanpa bantuan semua masyarakat Lamongan. "Mari bahu membahu untuk eksis dan bisa kembali ke liga 1, dan sekali lagi kita mohon maaf karena tidak bisa maksimal," kata Yunan.

Yunan menjelaskan bagaimana Persela bisa degradasi dan juga tidak mudah Persela masuk dari liga 2 ke liga 1. Awal kompetisi kata Yunan Persela tidak ada modal, apalagi kompetisi digelar tanpa laga home, belum ada ditambah tidak ada penonton. "Kedepan demi kebaikan Persela untuk bangkit ada poin-poin yang dirancang manajemen, dan perlu menjalin komunikasi ke berbagai pihak," ujarnya. 

Apalagi banyak orang Lamongan yang sukses dan mampu peduli dengan Persela. "Dan jangan ada Persela dibawa ke politik, kami tidak ingin mengaduk Persela dengan politik," pungkasnya. jir

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru