Kini, Bensin Rp 20 Ribu Hanya Bertahan Sehari...

surabayapagi.com

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pada tahun 2016 aplikator sempat menjanjikan pendapatan pengemudi ojol bisa mencapai Rp8 juta per bulan.  Tapi, kini pendapatan ojol menurun hingga rata-rata di bawah Rp3,5 juta per bulan, karena jumlah pengemudi yang semakin banyak.

Pada dasarnya semua aplikator akan memberikan iming-iming seperti itu, dengan income yang fantastis tapi tidak dengan prakteknya di lapangan.

Baca juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

Salah satu ojol di Surabaya, sebut saja Nani, Senin (10/10/2022) mengatakan, pendapatan yang menurun tak hanya dirasakan baru-baru ini. Jumlah pendapatan yang di bawah harapan sudah ia rasakan sejak awal daftar jadi pengemudi online sekitar pada tahun 2018.

“Kita daftarpun kita bisa saja mendapatkan hasil yang jauh dari perkiraan. Katakan dalam seminggu, paling cuma 2 atau 3 hari saja kita mendapat orderan yang bagus tapi dengan catatan berbayar. Tidak sebanding dengan lelah dan resikonya di jalanan,” keluh driver online perempuan ini kepada Surabaya Pagi, Senin (10/10/2022) kemarin.

Kondisi makin parah dirasakan saat pandemi Corona. “Karena yang menggunakan layanan motor akan dihapus dan lebih disarankan ke mobil. Hal ini mengakibatkan turunnya income.

“Kalau ditanya soal income pasca BBM yang naik, efeknya jelas sangat terasa,”ucap ibu dua anak ini.

Ia merinci kondisi yang ia hadapi saat ini sebagai driver ojol. “Dari layanan food cuma naik Rp 400  dan untuk bike naik hanya Rp 800, sedangkan BBM naik hingga Rp 2.500. Yang tadinya (sebelum harga BBM naik) saya bisa 20.000 untuk 2 hari,  sekarang cuma bisa untuk 1 hari, dengan catatan tidak ada long trip (perjalanan jarak jauh). Bila ada long trip sehari bisa beli BBM 20.000 sampai dua kali,” tuturnya lagi.

Baca juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

Namun meski demikian, Nani tetap bersyukur dan menjalani profesi yang sudah ia geluti selama hampir 3 tahun ini. Pasalnya, dirinya tak punya pilihan lain.

“Mau kerja apa lagi, usia juga sudah gak muda lagi. Alhamdulillah ada pekerjaan ini, ya sudah dijalani aja sambil tetap bersyukur,” ungkap mantan tenaga administrasi di perusahaan konveksi ini.

Senada, Bowo juga mengatakan kondisi saat ini berat bagi dia sebagai pengemudi online mobil. Sejak 3 atau 4 tahun lalu, sudah dirinya sudah kesusahan cari penumpang karena persaingan ketat. Apalagi dirinya bondo nekat ambil cicilan mobil. Apalagi di masa sulit seperti sekarang, pandemi Covid disusul dengan kenaikan BBM.

“Bisa bayar cicilan saja, sisahnya buat makan, sudah Alhamdulillah,”tukasnya.

Baca juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

Tapi Bowo mencoba bertahan. “Karena saya sudah terlanjur ambil cicilan mobil ya harus dibayar. Kuncinya ya saya berangkat pagi, pulangnya malam atau bahkan sampai larut. Selama ini seperti itu dan saya bisa bertahan meskipun susah payah,”ucap pria beranak 3 ini. ril/rmc

 

 

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru