Korban Erupsi Semeru Keluhkan ISPA dan Mata Merah

surabayapagi.com
Beberapa korban erupsi gunung Semeru mulai mengeluhkan ISPA dan mata merah.

SURABAYAPAGI.COM, Lumajang - Bencana erupsi gunung Semeru belum usai, hingga Jum’at (12/12) pagi gunung Semeru masih menyemburkan awan panas. Hal tersebut berdampak bagi para warga yang berada di sekitar.

Korban terdampak erupsi Gunung Semeru mulai dilanda Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan mata merah. Selain itu muncul dispepsia atau sakit perut bagian atas, hipertensi, penyakit degeneratif atau fungsi jaringan dan organ kondisi seseorang menurun.

Baca juga: Gerak Cepat Pj Gubernur Adhy Tangani Banjir Lahar Dingin di Lumajang

"Banyak warga dan pengungsi yang mengeluhkan mata merah dan radang paru-paru akibat menghirup abu vulkanik," kata Ketua Unit Bantuan Bencana Alam FK Unair, Dr dr Christrijogo Soemartono Waloejo SpAn KAR, Jumat (10/12/2021),

Dia menambahkan warga dan pengungsi yang mengeluhkan hal ini harusnya secepatnya mendapat penanganan, sebelum masuk dalam fase akut. Tim dokter pun melakukan jemput bola untuk menangani keluhan warga dan pengungsi.

"Kita melakukan jemput bola mendatangi warga untuk melakukan pengobata terhadap pengungsi. Agar keluhannya tidak semakin parah," tambahnya.

Warga dan pengungsi yang mengalami keluhan tersebut sudah diberikan obat tetes mata mata agar tidak makin parah. Selain itu warga juga mendapatkan obat batuk dan pilek untuk memperingan sakit yang dialami.

Kondisi warga dan pengungsi yang terbatas diharapkan terbantu dengan persediaan air bersih. Ini agar tidak muncul penyakit baru.

"Kesediaan air bersih juga perlu diperhatikan untuk mencegah munculnya penyakit baru. Apalagi, kondisi saat ini, kebutuhan warga dan pengungsi akan air bersih harus terpenuhi," tegasnya.

Pihaknya juga mengedukasi pengungsi agar saat membersihkan rumahnya memakai pelindung, seperti kacamata dan masker. Sebab, kandungan abu vulkanik bisa membahayakan mata, pernafasan dan kulit bila muncul iritasi. Dan jika membersihkan banjir, diharapkan memakai sepatu boots.

"Kenapa memakai sepatu boots, karena khawatir ada penyebaran penyakit tikus seperti leptospirosis," tegasnya.

Baca juga: Pantai Watu Pecak, Jadi Destinasi Favorit saat Libur Lebaran

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru