Tiga Alasan NasDem Bersikap Abstain Saat Revisi UU IKN di DPR

surabayapagi.com
Ray Rangkuti , Pengamat Politik sekaligus pendiri Lingkar Madani

 

SURABAYAPAGI, Surabaya - Ada tiga alasan penting kenapa Partai Nasional Demokrat (NasDem) abstain terhadap usuluan pemerintah dalam memasukkan revisi Undang-undang (UU) Ibu Kota Negara atau IKN ke Prolegnas Prioritas Tahun 2023.

Baca juga: Ganjar tak Hadir, Sinyal Kuat PDIP Oposisi

Pertama, NasDem semakin hendak menampilkan posisinya saat ini yang kian renggang dengan Jokowi pemerintahannya sejak mengusung Anies Baswedan untuk bertarung di Pilpres 2024.

Itu tadi, kerenggangan itu, NasDem mau mengatakan dia gak ada takutnya sama jokowi sekarang.

Kemudian kedua, akibat kerenggangan ini langkah abstain NasDem merupakan bentuk penegasan terkait posisi pihaknya yang berbeda jalur dengan Jokowi.

Serta, rerata masyarakat yang mendukung Anies adalah orang-orang yang cenderung menolak terkait pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).

Baca juga: Tudingan Politisasi Bansos tak Terbukti, Jokowi Senang

Justru ini dibutuhkan NasDem juga untuk mempertegas posisi mereka yang bisa berbeda dengan jokowi. Ketiga, karena kecenderungan pemilih anies itu menolak IKN.

Saya melihat abstainnya NasDem ini masih langkah awal. Sebab dirasa masih punya beberapa moril karena pada mulanya NasDem turut mendorong Undang-Undang terkait IKN.

Namun  saya meyakini ke depannya langkah NasDem akan semakin terlihat kian berbeda.

Baca juga: Anies Akui Prabowo, Keluarga Intelektual Terpandang

Serta tidak menutup kemungkinan NasDem tak hanya abstain tapi akan langsung menolak seperti yang telah dilakukan oleh Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Sekarang abstain karena dia masih punya beban moril. Karena dia ikut tanda tangan dulu kan, ikut dorong UUD ini, nanti lama-lama dia akan mengatakan ia menolak UUD itu.

(Lewat keterangannya yang dikutip dari laman Tribunnews.com, Jumat (25 November 2022).

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru