Zona Merah, KBM Tatap Muka di Banyuwangi Dihentikan

surabayapagi.com
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka yang digelar di Kabupaten Banyuwangi. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi mulai hari ini, Rabu (16/12/2020) terpaksa menghentikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka yang baru saja berjalan hampir 1,5 bulan. Hal ini dikarenan adanya peningkatan kasus Covid-19 dan membuat Kabupaten Banyuwangi kembali masuk ke zona merah adanya.

Menanggapi kasus tersebut, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Kabupaten Banyuwangi, Istu Handono membenarkan adanya penghentian aktivitas uji coba belajar tatap muka di 57 SMA, SMK, dan SLB.

Baca juga: Bupati Banyuwangi Halalbihalal Bersama Penyandang Disabilitas

"Efektif hari ini kegiatan pembelajaran tatap muka di SMA, SMK dan SLB akan kami hentikan. Ini dalam rangka upaya mencegah penularan Covid-19. Maka secara otomatis kegiatan pembelajaran tatap muka secara langsung harus dihentikan," ujarnya.

"Sesuai dengan surat edaran 4 menteri, gubernur, dan Dinas Pendidikan Provinsi, jika daerah zona merah, maka seluruh aktivitas yang sifatnya tatap muka secara langsung tidak diizinkan," tambahnya.

Penghentian belajar tatap muka ini, kata Istu, diberlakukan hari ini. Dan sudah menerbitkan surat edaran kepada kepala sekolah di 57 SMA, SMK, dan SLB agar menghentikan segala aktivitas belajar tatap muka secara langsung di sekolah. Hal ini semata-mata untuk mencegah penyebaran dan penularan Covid-19.

Belum bisa dipastikan, kapan uji coba kegiatan sekolah secara tatap muka akan kembali dilakukan. Keputusan itu baru bisa diambil jika risiko penyebaran Covid-19 di Banyuwangi sudah turun menjadi oranye.

Baca juga: Polisi Razia Pedagang Petasan di Banyuwangi

Pihaknya akan kembali menggelar uji coba belajar tatap muka langsung ketika kasus Covid-19 di Banyuwangi kembali melandai.

"Kita menunggu perubahan warna zona. Selama masih berwarna merah, maka tidak akan diizinkan oleh Satgas Banyuwangi. Termasuk di Tahun 2021, jika masih merah maka tatap muka secara langsung masih ditiadakan," tegasnya.

Sedangkan menurut Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono menyatakan, peningkatan status Banyuwangi menjadi zona merah disebabkan oleh tracing yang kian masif dilakukan oleh Satgas Covid-19 Banyuwangi.

Baca juga: Pelabuhan di Banyuwangi Ramai Dipadati Pemudik

"Karena tracing meningkat, semakin banyak kita dapati kasus positif. Hal ini juga terjadi secara nasional selama beberapa hari terakhir," ujar dr Rio.

Di sisi lain, peningkatan kasus harian Covid-19 ini diharapkan menggugah kesadaran masyarakat untuk bersama-sama disiplin dan taat menjalankan protokol kesehatan. Dsy8

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru