1.400 Rakyat Indonesia jadi 'Kelinci' Percobaan Vaksin Corona China

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 22 Jul 2020 21:55 WIB

1.400 Rakyat Indonesia jadi 'Kelinci' Percobaan Vaksin Corona China

i

Gambar visual by SP

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Sebanyak 1.400 rakyat Indonesia akan dilibatkan dalam uji klinis vaksin corona buat Sinovac dari China. Mereka yang oleh pemerintahan Jokowi dinamai relawan akan menjalani uji klinis tahap III. Uji klinis ini dilakukan oleh PT Bio Farma (Persero).

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, uji klinis vaksin COVID-19, dijadwalkan akan berjalan selama enam bulan sehingga ditargetkan akan selesai pada bulan Januari 2021 mendatang. Jika lancar, maka Bio Farma akan memproduksi pada kuartal I 2020.

Baca Juga: CEPI dan Bio Farma Berkolaborasi untuk Dorong Percepatan Produksi Vaksin

"Apabila uji klinis vaksin COVID-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada Q1 2021 mendatang, dan kami sudah menyiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," ujar Honesti dalam keterangan tertulis, Senin (20/7/2020). Honesti mengakui, Vaksin dari China ini sudah sampai di Indonesia hari Minggu.

 

Termahal Rp 146 ribu

Corporate secretary Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan sampai sekarang belum ada harga pasti dari vaksin.

"Kalau harga pastinya belum ada," ungkap Bambang di Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Baca Juga: Ratusan Anggota DPC PERADI Sidoarjo Antusias Ikuti Gelar Bakti Kesehatan Vaksinasi Covid-19

Hanya saja per dosisnya harga yang kemungkinan dipatok sekitar US$ 5-10. Kalau dirupiahkan dengan kurs Rp 14.600, maka kemungkinan harga vaksin Corona ini berkisar Rp 73.000 hingga Rp 146.000. "Itu baru range estimasi harga per dosisnya US$ 5-10," kata Bambang.

 

Komersialisasi Vaksin

Melansir website resminya, Selasa (21/7/2020), Sinovac Biotech Ltd adalah perusahaan biofarmasi yang berbasis di China. Perusahaan ini berfokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi vaksin bagi penyakit menular manusia.

Baca Juga: Vaksin Booster Covid-19 Kedua Harus Bayar Rp100 Ribu

Perusahaan ini mengaku memiliki sederet portofolio pembuatan vaksin. Mulai dari vaksin untuk hepatitis A dan B, influenza musiman, pandemi influenza H5N1 (flu burung), influenza H1N1 (flu babi), gondong/gondok dan rabies anjing.

Pada tahun 2009, Sinovac adalah perusahaan pertama di dunia yang menerima persetujuan untuk vaksin influenza H1N1-nya. Perusahaan memasok kebutuhan vaksin tersebut untuk pemerintah Tiongkok. Perusahaan juga merupakan satu-satunya pemasok vaksin pandemi influenza H5N1 untuk program pemerintah China.

Sinovac mengaku telah mengajukan permohonan obat baru ke China Food & Drug Administration untuk vaksin enterovirus 71 miliknya. Vaksin itu diklaim mencegah penyakit yang menimpa tangan, kaki dan mulut pada bayi dan anak-anak selama uji coba tahap III.  erc/jk

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU