Masuk Zona Merah, Pemkot Malah Gelar Konser Musik Seminggu

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 20 Agu 2020 21:47 WIB

Masuk Zona Merah, Pemkot Malah Gelar Konser Musik Seminggu

i

Suasana kegiatan tampilan kesenian di alun-alun Surabaya. Rabu (19/8).SP/SP

SURABAYAPAGI, Surabaya - Kota Surabaya pada  10 Agustus lalu, dari zona merah berubah ke zona oranye. Namun, 9 hari berselang, Kota Surabaya kembali menjadi zona merah. Hal itu bisa dilihat secara langsung di website Covid19.go.id yang dikelola secara resmi  Satgas Covid-19, Kamis (20/8). Ironisnya, meski kembali masuk ke zona merah, Pemkot Surabaya malah nekat menggelar konser musik selama satu minggu. Itu bersamaan dengan peresmian alun-alun baru.

Melalui akun Instagram resmi Pemkot Surabaya, Bangga Surabaya, mem-posting kegiatan tampilan kesenian di alun-alun selama satu minggu. Yakni, mulai Kamis (20/8) hingga Selasa (25/8). Dalam sehari, diadakan kegiatan selama enam jam di sana. Mulai pukul 15.00 WIB, hingga 21.00 WIB. Mulai penampilan musik band, musik keroncong, srimulat, jaranan, musik patrol, musik KPJ, dan musik jazz.

Baca Juga: Jatim Bebas Zona Merah Covid-19, Gubernur Khofifah Minta Tidak Lengah Tetap Patuhi Prokes

Rabu (19/8) sendiri sudah diadakan kegiatan kesenian di sana. Yaitu, campursari, wayang kulit, reog, musik angklung, musik KPJ dan stand up comedy. Acara itu dihadiri ratusan orang. Dan sayangnya di sana tanpa ada pysical distancing sehingga sangat rawan adanya kluster baru penularan covid-19. Akun Instagram aslisuroboyo juga sempat memotret kegiatan itu dari atas atau menggunakan drone. Masyarakat yang hadir duduk jejer secara lesehan.

Media ini kemudian mencoba melakukan konfirmasi ke Kadis Kominfo Pemkot Surabaya M. Fikser terkait mengapa pemkot masih nekat menggelar konser musik padahal Surabaya saat ini sudah masuk zona merah kembali? Sayangnya telepon serta pesan singkat yang terkirim sama sekali tidak dia respon.

Diketahui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan plaza atas Alun-alun Surabaya yang berada di Kompleks Balai Pemuda, Jalan Gubernur Suryo tepat Hari Ulang Tahun (HUT) ke 75 Kemerdekaan RI. Kompleks alun-alun ini akan difungsikan sebagai wadah kegiatan para pegiat seni budaya di Surabaya.

Baca Juga: Jawa Timur Bebas dari Zona Merah Covid-19

Sejak awal menjabat sebagai Wali Kota, Tri Rismaharini (Risma) mengaku bercita-cita ingin membuat wadah atau ruang khusus bagi para pegiat seni dan budaya di Kota Pahlawan.

Konsep bangunan Alun-alun Surabaya ini tak hanya berfungsi untuk wadah pertunjukkan kesenian. Namun, anak-anak Surabaya yang ingin mengembangkan bakat dan minat di bidang kesenian dapat memanfaatkan bangunan tersebut.

Apalagi, kompleks Balai Pemuda ini juga dilengkapi dengan Gedung Balai Budaya, Perpustakaan, Rumah Bahasa dan Matematika. "Anak-anak nanti bisa belajar menari di sini, bermain musik di sini dengan aman. Saya berharap ruangan ini bisa digunakan maksimal. Jadi itu mimpi saya," katanya.

Baca Juga: Imbas PPKM, Tempat Wisata di Batu Kian Merugi

Dalam peresmian itu, dihadiri Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya, pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, serta Tim Ahli Cagar Budaya. Bahkan, maestro seniman asal Kota Pahlawan juga hadir dalam momen tersebut di antaranya, Cak Kartolo, Ning Kastini, Cak Lupus Arboyo dan Cak Suro.

Sementara itu, Kabid Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Kota Surabaya, Iman Krestian mengatakan untuk areal basement atau bawah tanah, saat ini masih terus dikerjakan.Pemkot tengah mengebut agar maksimal akhir tahun ini rampung. "Masih proses, kita upayakan bulan November bisa selesai," kata Iman.

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU