SURABAYAPAGI.COM, Gresik - Ratusan massa buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI), Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan Federasi Serikat Pekerja Perkayuan dan Kehutanan Indonesia (FSP Kahutindo) Kabupaten Gresik bergabung dalam sekretariat bersama (sekber) Gresik melakukan aksi turun ke jalan dan mendatangi kantor DPRD Gresik, Selasa (6/10/2020).
Para buruh menolak pengesahan UU Omnibus Law yang telah disahkan DPR RI.
Baca Juga: Gegernya Pasutri Gresik, Video Mesum Istri Dikirim oleh PIL-nya
Aksi penolakan UU Cipta Lapangan Kerja atau disebut juga UU Omnibus Law kali ini menghadirkan perwakilan pekerja yang ada di pabrik untuk ikut bergabung dalam perjuangan penolakan UU yang sudah digedok keabsahannya oleh para wakil rakyat di parlemen pusat.
“Walaupun UU Omnibuslaw sudah disahkan, tapi rakyat menolaknya maka undang-undangnya lemah,” teriak Ketua KSPSI Gresik Ali Muchsin Djalil dari atas mobil komando aksi.
Baca Juga: Tangan Diinfus, Peserta Asal Gresik Ngotot Ikut UTBK di UNESA
“Dalam UU Yang baru, cuti haid dihilangkan, lha apa ini tidak merugikan kaum perempuan,” tegas Ali.
Ali Muchsin menegaskan gerakan ini adalah gerakan murni dari buruh, tidak ada yang menunggangi. Sayangnya tidak ada satupun anggota dewan yang ada di kantor DPRD Kab Gresik.
Baca Juga: Lewat Operational Excellence, SIG Catatkan Laba Rp 472 Miliar di Kuartal I Tahun 2024
Informasi yang dihimpun beberapa anggota dewan sedang melakukan kunjungan kerja. did
Editor : Moch Ilham