Sejarah Museum Militer China di Beijing

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 28 Mei 2021 15:26 WIB

Sejarah Museum Militer China di Beijing

i

Pistol Mauser M1896 yang digunakan oleh Zhu De, salah satu pendiri PLA dan RRC, selama Pemberontakan Nanchang. SP/ CH

SURABAYAPAGI.com, China - Museum Militer Revolusi Rakyat Tiongkok, juga dikenal sebagai Museum Militer Tiongkok, di Beijing adalah tempat yang wajib dikunjungi bagi mereka yang tertarik dengan sejarah dan perkembangan tentara negara.

Dibangun pada tahun 1958 dan dibuka sejak 1960, museum ini telah mengumpulkan lebih dari 180.000 set relik bertema militer, termasuk persenjataan, seragam, sertifikat dan lencana, publikasi, dan karya seni, Jumat (28/5/2021).

Baca Juga: Pameran Batu Bata Provinsi Gansu yang Berusia 1.800 Tahun

Dari Prajurit Terakota yang ditemukan di makam kaisar pertama Tiongkok Qinshihuang hingga pesawat tempur P-51 yang diperiksa pada upacara pendirian Republik Rakyat Tiongkok (RPC) pada tahun 1949, barang-barang yang dipamerkan mencerminkan sejarah militer dari zaman kuno hingga periode kontemporer, dengan fokus pada Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Di antara harta karun itu adalah pistol Mauser M1896 buatan Jerman yang digunakan oleh Zhu De, salah satu pendiri PLA dan RRC, selama Pemberontakan Nanchang.

Pada tanggal 1 Agustus 1927, Zhu memimpin resimen pelatihan Korps Ketiga Tentara Revolusioner Nasional untuk berpartisipasi dalam pemberontakan melawan kaum reaksioner Kuomintang di Nanchang, Provinsi Jiangxi, Tiongkok timur. Perlawanan bersenjata menyebabkan lahirnya angkatan bersenjata Partai Komunis China dan menandai kepemimpinan independen Partai atas angkatan bersenjata untuk pertama kalinya.

Seri "Sepanjang Garis Merah" adalah panduan perjalanan yang memperkenalkan 10 situs bersejarah yang sangat penting bagi Partai Komunis China dan menceritakan kisah upaya rakyat China dalam membangun bangsa yang lebih baik di bawah kepemimpinan Partai dalam 100 tahun terakhir. dsy3

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU