Keefektifan Vaksin Moderna 94 Persen Tanpa Booster

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 06 Agu 2021 10:45 WIB

Keefektifan Vaksin Moderna 94 Persen Tanpa Booster

i

Kegiatan vaksinasi moderna. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Vaksin Moderna Inc mengklaim kemanjuran vaksin dari efikasi awal yang mencapai 94% melawan Covid-19. Klaim ini lebih baik dibandingkan dengan data yang dirilis pesaingnya, Pfizer-BioNTech yang menunjukkan penurunan kemanjuran vaksin sebesar 6% setiap dua bulan dan menjadi 84% enam bulan setelah dosis kedua disuntikkan.

"Kami sangat senang bahwa kemanjuran vaksin Covid-19 kami stabil di 93% dalam empat hingga enam bulan. Durasi yang kuat ini akan menguntungkan ratusan juta orang yang telah disuntikkan vaksin Moderna," ujar Chief Executive Moderna Stephane Bancel, Jumat (6/8/2021).

Baca Juga: CEPI dan Bio Farma Berkolaborasi untuk Dorong Percepatan Produksi Vaksin

Selain itu, Moderna mengungkapkan dalam studi yang sedang berlangsung, dari tiga kandidat vaksin booster yang berbeda menginduksi respons antibodi yang kuat terhadap varian yang menjadi perhatian saat ini. Ini termasuk varian Beta, Gamma, dan varian Delta.

Antibodi yang dihasilkan dari pemberian dosis kedua vaksin bisa menetralkan varian tersebut. Artinya, dengan efikasi yang bertahan lama ini, mungkin orang-orang tidak harus mendapatkan suntikan dosis ketiga atau vaksin booster untuk meningkatkan antibodi dan mencegah infeksi Covid-19.

Sel-T merupakan sejenis sel darah putih yang memainkan peran berbeda dalam mempertahankan tubuh melawan virus yang menyerang. Antibodi mencegah virus menyerang sel tetapi tidak bertahan selama sel-T.

Baca Juga: Ratusan Anggota DPC PERADI Sidoarjo Antusias Ikuti Gelar Bakti Kesehatan Vaksinasi Covid-19

Para ahli berpendapat bahwa vaksinasi semua populasi dunia sangat penting untuk mengakhiri pandemi virus corona. Bila tidak, virus akan mencoba bermutasi kembali dan dapat menghasilkan varian yang lebih ganas seperti Varian Delta yang saat ini muncul.

"Seluruh dunia berada di tengah-tengah ini dan seperti yang telah kita lihat dengan munculnya varian demi varian, kita tidak bisa keluar darinya kecuali seluruh dunia keluar darinya bersama-sama, dan dengan perbedaan besar dalam cakupan vaksinasi, kita 'tidak akan bisa mencapai itu, " sebut Aylward.

Baca Juga: Vaksin Booster Covid-19 Kedua Harus Bayar Rp100 Ribu

Aylward juga menambahkan bahwa ini bisa saja diperpanjang hingga melewati September bila masih ada negara-negara di dunia yang defisit vaksin.

"Saat ini, jika Anda melihat bagaimana vaksin digunakan secara global, tingkat penyerapan oleh negara-negara berpenghasilan tinggi, negara-negara berpenghasilan menengah ke atas, menyerap terlalu banyak. Dsy12

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU