SURABAYAPAGI.com, Blitar - Bripka Noppiyanto memang memiliki hobi memelihara ikan. Tak hanya memelihara, dia kini juga mulai membudidayakan ikan cupang dan menjualnya untuk tambahan penghasilan. Bahkan, tak jarang pada momen tertentu hasilnya jauh lebih banyak. Jika waktu panen ia mampu meraup untung Rp 15 juta sampai Rp 20 juta.
Selain memilih indukan yang bagus, dia juga memelihara ratusan indukan yang ditangkarkan dalam kolam-kolam kecil di teras rumah. Untuk itu, tak aneh jika saat panen omzet penjualannya cukup tinggi.
Baca Juga: Jelang MPLS 2023, SMP Tenggilis Jaya Surabaya Hanya Punya 1 Siswa
Ratusan toples dan botol bekas minuman yang ada di sekitar rumahnya tadi adalah sarana displai produk. Harga ikan dalam wadah bening itu variatif. Mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 300 ribu per ekor, tergantung jenis dan corak ikan.
Cupang termasuk ikan hias yang mudah dalam dirawat. Tidak harus setiap hari diperhatikan, pemberian pakannya pun bisa dilakukan dua hari sekali. Terutama untuk cupang dewasa yang memang tidak dalam proses pertumbuhan. Air untuk karantina biasanya diganti tiga sampai seminggu sekali.
Untuk pakan ikan ini, Noppi biasanya mengunakan pelet dan kutu air. Pada usia tertentu, dia juga menggunakan cacing.
Yang repot itu kadang pascapanen. Pada momen ini, Noppi harus meluangkan waktu cukup banyak. Sebab, dia harus membersihkan wadah bekas cupang yang sudah laku terjual. Jika hal ini tidak segera dikerjakan, biasanya tumbuh lumut di dinding plastik sehingga menambah lama proses pembersihan. “Wadahnya kan ada banyak. Jadi bersihkan toples itu satu per satu butuh waktu lama,” ungkapnya.
Selama ini Noppi tidak kesulitan untuk distribusi produk. Biasanya sudah ada pedagang yang nyanggong di rumahnya saat momen panen tiba. Ikan-ikan ini dibawa ke luar daerah, seperti Kalimantan, Sumatera dan Bali. Konon, pasar bagi ikan cupang di sana masih cukup bagus. Dsy5
Editor : Redaksi