Siti Fadilah: Omicron akan Akhiri Pandemi Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 06 Feb 2022 20:44 WIB

Siti Fadilah: Omicron akan Akhiri Pandemi Covid-19

i

Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari bersama Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena. Foto sp/Tangkapan layar YouTube.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, mengisyaratkan Covid-19 Omicron akan mengakhiri pandemi dan merubah Covid-19 menjadi penyakit flu biasa.

"Kalau omicron sudah datang, malah Alhamdullilah. Karena justru dengan adanya Omicron, imunitas pada komunitas sudah terjadi dengan luas," tegas Siti Fadilah di Jakarta, Sabtu (5/2).

Baca Juga: Jokowi Bikin Ilustrasi Naik MRT, Bareng Buruh

 

 

 

Jangan Buat Policy Berlebihan

Menurut dia, seharusnya pemerintah senang dengan datangnya Covid-19 Omicron ini.

Mantan Menkes era Presiden SBY itu mengatakan, pemerintah seharusnya tak memberlakukan kebijakan secara berlebihan meskipun Covid-19 Omicron jumlah kasus aktif meroket.

"Jadi Omicron itu malah ditunggu-tunggu. Jangan takut, masa gara-gara Omicron harus vaksin dua kali," kata Siti Fadilah.

Dia  menyebutkan  apa yang dilakukan juga oleh orang-orang penting di dunia lainnya. Salah satunya adalah Bill Gates.

"Lah wong, Bill Gates aja mengatakan begitu. Masa untuk menunggu Omicron harus booster. Kalau belum dua kali vaksin tidak boleh masuk mal. Itu dasarnya apa," kata Siti Fadilah.

Siti Fadilah pun menjelaskan mengapa Covid-19 Omicron harusnya disambut baik oleh pemerintah ataupun masyarakat.

Karena katanya adanya Covid-19 Omicron akan mengakhiri pandemi dan merubah Covid-19 menjadi penyakit flu biasa.

Baca Juga: Jokowi Ajak PM Lee Kelola Kawasan Industri Halal Sidoarjo

 

 

 

Kinerja Airlangga Hartarto

Kabar terbaru Presiden Joko Widodo  sangat kecewa dengan kinerja Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto, lantaran angka kasus corona meningkat dan Indonesia memasuki gelombang ketiga Covid-19.

Menurut pengamat kebijakan publik, Trubus Rahardiansyah, ini tercermin dari pernyataan terbuka Presiden kepada Airlangga agar segera mengevaluasi level pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) menyusul meroketnya kasus harian Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Juga: Apple Investasi Rp 1,6 Triliun, Microsoft Rp 14 Triliun

“Iya, menunjukkan kemarahan, keluhan Pak Jokowi juga melihat kita memasuki gelombang ketiga. Artinya, antisipasi yang dilakukan Pak Airlangga tidak berjalan di lapangan,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (5/2/2022).

Trubus menerangkan, melonjaknya kasus Covid-19, terutama varian Omicron, sehingga Indonesia memasuki gelombang ketiga menunjukkan tidak berjalannya koordinasi dan kolaborasi pusat dengan daerah.

Dampaknya, penularan Omicron sekarang didominasi oleh transmisi lokal. Padahal, mayoritas disebabkan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), baik warga negara Indonesia (WNI) maupun asing (WNA), pada awalnya.

“Kalau dilihat dari angka-angkanya, kan, tarulah 28.000 (kasus positif harian) kalau yang sekarang. Itu yang 27.000 dari transmisi lokal. Yang dari luar (negeri) cuma 1.000. Harusnya, kan, bisa diantisipasi dari awal,” jelasnya.

Airlangga, yang memegang komando tertinggi dalam penanganan Covid-19, pun dianggap terlalu mengentengkan pandemi. Hal tersebut terlihat dari langkahnya menganulir penerapan PPKM level 3 menjelang libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2022.

“Pak Airlangga terlalu tekanan pada ekonomi oleh para pengusaha. Jadi, seperti ditekan oleh mereka-mereka ini sehingga terjadi pelonggaran,” beber pengajar di Universitas Trisakti ini. n er, jk

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU