Perang Nuklir Mulai Ditiupkan Rusia!

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 07 Jul 2022 08:03 WIB

Perang Nuklir Mulai Ditiupkan Rusia!

SURABAYAPAGI, Moskow - Perang Rusia vs Ukraina hari ke hari sudah memasuki hari ke-130 sejak awal invasi. Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyerukan kemungkinan bakal terjadi perang nuklir. Ini jika Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengambil langkah untuk menghukum Moskow atas dugaan kejahatan perang di Ukraina. Saat ini, ICC tengah menyelidiki dugaan kejahatan perang dalam invasi ke Ukraina.

 

Baca Juga: Dua Diplomat AS Diusir Pemerintah Rusia, Diduga Terlibat Aktivitas Ilegal

"Gagasan untuk menghukum sebuah negara yang memiliki persenjataan nuklir terbesar sungguh-sungguh absurd," sebut Medvedev, yang merupakan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, dalam pernyataan via Telegram, seperti dilansir AFP, Rabu (6/7/2022).

 

Ancaman bagi Manusia

"Dan berpotensi menciptakan ancaman terhadap keberadaan umat manusia," tegasnya.

Medvedev yang menjabat Presiden Rusia periode tahun 2008-2012, sekarang menjabat sebagai Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia.

 

Dia menuduh Amerika Serikat (AS) ingin menempatkan Rusia di hadapan pengadilan internasional, sementara AS sendiri tidak pernah menghadapi hukuman atas perang yang dipicunya sendiri, yang menurut Medvedev, telah menewaskan 20 juta kematian di seluruh dunia. "Seluruh sejarah Amerika, mulai dari penindasan orang-orang India, adalah perang berdarah untuk pemusnahan," sebut Medvedev merujuk pada penduduk asli Amerika.

 

Sejak Putin memerintahkan pengiriman tentara Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, Medvedev secara rutin menyampaikan pernyataan dan melontarkan komentarnya via media sosial untuk menyerang negara-negara Barat dan pihak-pihak yang kritis terhadap Moskow.

 

Bulan lalu, dia menyerang pihak-pihak yang disebutnya 'membenci' Rusia, dan bersumpah untuk 'membuat mereka menghilang'.

 

Tidak hanya itu, Medvedev pada akhir Juni lalu mengancam aliansi militer NATO soal ekspansi ke Semenanjung Crimea yang dicaplok Rusia dari Ukraina sejak tahun 2014. Saat itu Medvedev mengingatkan bahwa gangguan atau ekspansi apapun oleh negara anggota NATO terhadap Crimea bisa dianggap sebagai deklarasi perang terhadap Rusia. Situasi itu, sebut Medvedev, bisa memicu terjadinya 'Perang Dunia III'.

Baca Juga: Pengurangan Produksi yang dilakukan Rusia dan Arab Saudi Picu Kenaikan Harga Minyak Mentah Dunia

 

Deklarasi Perang Terhadap Rusia

"Bagi kami, Crimea merupakan bagian dari Rusia. Dan itu berarti selamanya. Setiap upaya untuk melanggar batas Crimea merupakan deklarasi perang terhadap negara kami," tegas Medvedev kepada situs berita Moskow, Argumenty i Fakty, seperti dilansir Reuters pada 28 Juni lalu.

 

"Dan jika ini dilakukan oleh sebuah negara anggota NATO, itu berarti konflik dengan seluruh aliansi Atlantik Utara; Perang Dunia III. Sebuah bencana total," cetus Medvedev.

 

Warga Dunia

Baca Juga: Konflik Ukraina dan Rusia, Wilayah Perang Mulai Pindah ke Rusia

Ia ingatkan saat ini warga dunia menghadapi kekhawatiran perang nuklir segera meletus. Ilmuwan memperkirakan, sekitar 770 juta orang akan tewas seketika ketika perang nuklir yang digambarkan sebagai perang dunia ketiga ini meletus.

 

Dikutip dari Express, pernyataan Presiden Rusia dianggap sebagai "pernyataan agresif" dari Barat. AS memperingatkan bahwa akan ada harga mahal yang harus dibayar setelah Putin memicu kekhawatiran bahwa Rusia mungkin menggunakan senjata kimia.

 

Nuklir adalah senjata yang didapat dari rekasi nuklir memiliki daya pemusnah yang dasyat, sebuah bom nuklir dapat menghancurkan satu kota. Sepanjang sejarah senjata nuklir hanya digunakan sebanyak dua kali dalam masa perang dunia kedua. Senjata ini digunakan oleh Amerika Serikat untuk mengebom kota Nagasaki dan Hiroshima di Jepang. Pada saat itu bom nuklir yang digunakan berkekuatan 20 kilo (ribuan) ton TNT. Sedangkan saat ini, satu bom nuklir memiliki daya ledak 70 mega (jutaan) ton TNT. Bisa anda bayangkan bukan, bagaimana daya ledaknya dan dampaknya bukan hanya bagi indonesia seperti juga penyebab konflik sara , tapi juga bagi seluruh dunia. Negara yang telah mengkonfirmasi memiliki senjata nuklir antara lain Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, China, Kore Utara, India, Pakistan. Selain negara diatas, Israel juga diduga memiliki senjata nuklir namun, enggan mengkonrfirmasinya. Sehingga informasi ini belum dapat dipastikan.

 

Kepanikan dn ketakutan sudah pasti akan dialami oleh masyarakat. Dampak perang nuklir dapat mempengaruhi kondisi psikologis seperti juga pengendalian konflik sosial . Meskipun tidak langsung berhadapan dengan kondisi peperangan, namun ketakukan akan ikut terjadinya perang di dalam negeri di Indonesia sudah pasti terbersit di pikiran sebagian besar masyarakat. Apalagi jika memunculkan kerusuhan dalam negeri Indonesia. Dan ini bisa membuat masyarakat akan semakin takut untuk beraktifitas keluar ruangan rumah. (afp/rtr/rmc)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU