5 Pelatih Klub Dipecat, Aji Santoso Nilai Kompetisi Liga 1 Paling Kejam

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 02 Sep 2022 11:57 WIB

5 Pelatih Klub Dipecat, Aji Santoso Nilai Kompetisi Liga 1 Paling Kejam

i

Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso buka suara mengenai maraknya pemecatan pelatih di Liga 1 2022-2023. Aji menilai kompetisi persaingan di Liga 1 2022-2023 Indonesia sangat keras, baik secara tim hingga di kursi pelatih.

Kompetisi Liga 1 2022-2023 baru berjalan tujuh pekan dari total 34 pekan, namun sudah ada lima nama pelatih yang harus resmi out dari klub.

Baca Juga: Kalah dari Barito Putera, Aji Santoso Salahkan Pemain Lini Belakang Persebaya

Nama - nama tersebut yakni Dejan Antonic (Barito Putera), Sergio Alexander (PSIS Semarang), Jacksen F Tiago (Persis Solo), Javier Roca (Persik Kediri), paling awal Robert Rene Albert (Persib Bandung). Kelima tersebut harus kehilangan pekerjaannya lantaran gagal mengangkat ekspektasi tim yang diasuhnya.

Pelatih asal Malang itu menyebut Liga 1 merupakan salah satu kompetisi paling ketat dan kejam dengan tekanan tinggi dari supporter jika dibandingkan dengan negara – negara lainnya.

"Memang kalau kita melihat berita-berita kompetisi dimana-mana selain di Indonesia, memang jujur kompetisi di Indonesia ini paling kejam menurut saya," kata Aji Santoso dalam konferensi pers, Kamis (1/9/2022).

Aji menilai tingginya tekanan dari suporter agar tim terus meraih hasil positif wajar saja terjadi di dunia sepak bola. Maraknya kasus pemecatan tersebut dimata Aji harusnya jadi pelecut bagi setiap pelatih untuk meningkatkan prestasi.

"Tetapi itu menurut saya satu kewajaran, artinya seorang pelatih itu dituntut untuk berprestasi," ujar Aji.

Baca Juga: Stadion PTIK Resmi Jadi Markas Arema FC

Pelatih berlisensi AFC Pro itu menambahkan, pemecatan kepada seorang pelatih sudah berdasarkan hasil evaluasi pihak manajemen klub.

"Dipecat dan tidaknya itu satu yang menentukan manajemen, bukan yang lain. Harus berpikir mempertimbangkan baik buruknya, untung ruginya memecat seorang pelatih," tutur Aji.

Terkait kejamnya persaingan kursi kepelatihan, Aji Santoso berpendapat sudah seharusnya pemilihan pemain dan teknis semuanya benar-benar diserahkan pada pelatih, sehingga ketika tim meraih hasil buruk, pelatih mampu bertanggung jawab.

Baca Juga: Tutup Bursa Transfer, Persik Kediri Kenalkan 5 Pemain Baru

"Bukan umpamanya ada tim yang perekrutan pemain bukan dari pelatih, keputusan pemain bukan dari pelatih, itu bunuh diri namanya," pungkas Aji.

Mantan pemain Persebaya dan Timnas Indonesia itu mengaku siap menghadapi segala resiko sebagai seorang pelatih.

"Saya sangat siap dengan resiko apapun,” ucap Aji. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU