Jangan Buang Antibiotik Sembarangan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 13 Okt 2022 19:38 WIB

Jangan Buang Antibiotik Sembarangan

SURABAYAPAGI, Surabaya - Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau semua warga untuk tidak asal membuang antibiotik yang sudah kedaluwarsa untuk mencegah terjadinya pencemaran air sungai. 

"Ya jangan asal dibuang. Itu bahaya karena kalau di kita, takutnya itu (antibiotik kedaluwarsa yang dibuang) dipakai lagi. Orang kita masih menggunakan air sungai, air tanah resapan itu yang banyak," kata Ketua KPRA Anis Karuniawati dalam Media Gathering Bersama WHO dan FAO.

Baca Juga: RSUD Grati Raih TOP BUMD Awards 2024 Bintang 4

Anis menekankan antibiotik tidak boleh dibuang sembarangan karena kandungannya yang dapat membahayakan lingkungan. Apalagi bila mengingat sebagian besar masyarakat di Indonesia memiliki hidup yang bergantung pada air sungai.

Bila cairan antibiotik tercampur dengan air sungai, ia mengatakan kandungan dalam obat dapat mengenai hewan ataupun lingkungan di sekitar sungai. Saat manusia mengkonsumsi hewan atau mengolah hasil alam tersebut, dikhawatirkan dapat tertular atau menimbulkan potensi resiliensi antimikroba (AMR).

Baca Juga: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Atasi PMK

Anis menambahkan, penelitian dan data terkait dengan pemeriksaan serta penanganan limbah rumah sakit datanya masih terus berjalan, sehingga membutuhkan waktu pemantauan lebih lanjut. Berbeda dengan luar negeri yang pengolahan kualitas airnya memantau gen-gen tersebut sampai keluar sungai.

"Meskipun rumah sakit banyak pasien infeksi dengan bakteri resisten, ini kan dibuang. Sementara limbah rumah sakit itu kan punya sistem penanganan limbah tapi ternyata dari pemeriksaan ini datanya masih pilot," ujarnya.

Baca Juga: Jumlah Kunjungan Pasien Lansia ke RSUD Grati Naik Signifikan

Oleh karenanya, Anis menyatakan bahwa edukasi dan sosialisasi terkait dengan AMR harus segera digencarkan pada masyarakat, mengingat dampak AMR justru terjadi berkepanjangan di masa depan. Terutama edukasi yang terkait dengan peningkatan kewaspadaan, karena virus atau bakteri di sekitar dapat melakukan resistensi secara alami, meski memiliki sifat yang lemah.hlt/ant

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU