Cegah Penyebaran LSD, Gubernur Minta Sapi Segera Divaksinasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 07 Nov 2022 20:10 WIB

Cegah Penyebaran LSD, Gubernur Minta Sapi Segera Divaksinasi

SURABAYAPAGI, Surabaya – Para peternak sapi di Jawa Timur diminta mulai membangun kewaspadaan untuk mewaspadai penyakit baru bernama Lumpy Skin Disease (LSD). Terutama karena sejak dua pekan lalu kasus LSD telah ditemukan di Kendal Jawa Tengah.

Sebagaimana diketahui LSD adalah penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus pox. Penyakit LSD menyerang hewan sapi, kerbau dan beberapa jenis hewan ruminansia liar.  Kasus penyakit LSD yang menyerang sapi pertama kali muncul di Indonesia tepatnya di Provinsi Riau pada bulan Februari 2022. Dua minggu lalu, penyakit LSD dilaporkan sudah masuk di Kendal, Jawa Tengah.

“Dua minggu lalu kasus LSD sudah dilaporkan masuk di Kendal, Jawa Tengah. Maka kita harus segera melakukan langkah-langkah antisipatif dan membangun kewaspadaan, jangan sampai LSD masuk Jatim,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Senen, (7/11).

Untuk itu, Gubernur Khofifah meminta seluruh kepada daerah utamanya kepala dinas peternakan kab/kota di Jatim agar mengambil tindakan konkrit agar penyakit LSD tidak sampai masuk ke Jatim.

Langkah kongkrit yang dimaksud adalah dengan mempercepat vaksinasi LSD pada sapi perah maupun sapi potong di Jatim. Dan apabila ada sapi Jatim yang terindikasi terinfeksi LSD atau sudah tertular dengan vektornya, maka segera dilakukan tindakan nyata salah satunya memberikan vaksin.

“Belajar dari penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sebaiknya sapi di Jatim segera divaksin baik sapi potong maupun sapi perah,” ujarnya.

Dikatakan Gubernur Khofifah, penyebaran penyakit ini berbeda dengan PMK. Penyakit PMK penyebarannya melalui udara, sedangkan LSD ditularkan oleh vektor meliputi nyamuk, lalat penghisap darah dan juga caplak.

Kemudian, dampak yang ditimbulkan timbul nodul  1-7 cm yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, ekor dan ambing. Pada kasus berat nodul-nodul ini dapat ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh.

“Informasi yang kami dapat penyakit LSD ini cepat sekali menular dari kandang hewan sapi, dibandingkan dengan sapi lepas atau extensi,” katanya.

Baca Juga: Hewan Ternak di Lumajang Divaksin LSD

Meskipun tidak bersifat zoonosis atau tidak menular kepada manusia, Khofifah menegaskan, LSD berpotensi menimbulkan kerugian yang besar. Kerugian yang ditimbulkan sapi antara lain kehilangan berat badan karena hewan tidak bernafsu makan, kehilangan produksi susu, mandul pada sapi jantan dan betina, keguguran dan kerusakan pada kulit.

Baca Juga: Pemkab Pasuruan: Hewan Ternak Bebas Penyakit LSD

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU