Sri Mulyani Klaim Sektor Keuangan Indonesia Paling Rendah di ASEAN 5

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 10 Nov 2022 14:50 WIB

Sri Mulyani Klaim Sektor Keuangan Indonesia Paling Rendah di ASEAN 5

i

Menteri Keuangan Sri Mulyani.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa sektor keuangan Indonesia menjadi yang paling rendah di antara negara-negara Asean 5.

Hal tersebut disampaikan dalam rapat kerja Komisi XI DPR dengan Menteri Investasi, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Hukum dan HAM di Jakarta, Kamis (10/11/2022). Rapat itu membahas pengantar Rancangan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU PPSK) atau omnibus law keuangan.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Sempat Terpapar ISPA, Efek Polusi Udara Tinggi di Jabodetabek

"Kondisi ini mengindikasikan bahwa, masyarakat dalam menghimpun dana oleh industri keuangan masih sangat terbatas, serta potensi pendalaman pasar masih sangat besar," kata Sri Mulyani.

Dari berbagai indikator terhadap produk domestik bruto (PDB), sektor keuangan Indonesia berada di posisi paling rendah di antara lima negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, yakni Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand.

Sementara dari sisi aset bank terhadap PDB, Indonesia menjadi yang paling rendah dibandingkan empat negara lainnya.

Aset bank terhadap PDB Indonesia tercatat sebesar 59,5%. Sementara itu, Filipina sebesar 99,2%, Thailand sebesar 146,6%, Malaysia sebesar 198,6%, dan Singapura sebesar 572,1%.

Baca Juga: Sri Mulyani Ingin Sistem Pembayaran Pajak Semudah Beli Pulsa

Selanjutnya, kapitalisasi pasar modal Indonesia terhadap PDB juga menjadi yang terendah, berada di posisi 48,3%. Adapun, Filipina sebesar 93,2%, Malaysia sebesar 109,9%, Thailand sebesar 120,9%, dan Singapura sebesar 189,0%.

Kemudian, kapitalisasi pasar modal Indonesia terhadap PDB pun berada di 48,3 persen. Sebagai perbandingan, Filipina berada di 93,2 persen, Malaysia 109,9 persen, Thailand, 120,9 persen, dan Singapura 189,0 persen.

Selain itu, nilai aset industri asuransi terhadap PDB sebesar 5,8%, terendah dibandingkan Filipina sebesar 8,5%, Malaysia sebesar 20,3%, Thailand sebesar 23,2%, dan Singapura sebesar 47,5%.

Baca Juga: Kemenkeu: Utang RI Tembus Rp 7.805 Triliun Tahun Ini

Sedangkan, aset dana pensiun Indonesia terhadap PDB sebesar 6,9%. Masih lebih tinggi dibandingkan Filipina yang sebesar 3,5%, namun lebih rendah dibandingkan Malaysia sebesar 59,9% dan Singapura sebesar 32,2%.

Bendahara negara tersebut juga melihat bahwa, biaya overhead perbankan dalam negeri masih lebih tinggi dibandingkan negara Asean. Hal itu terlihat dari net interest margin yang berimbas pada tingginya suku bunga pinjaman.

"Rata-rata pertumbuhan simpanan periode 2015-2021 mencapai 8,9%, dengan kelompok simpanan di atas Rp2 miliar mengalami pertumbuhan paling tinggi," pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU