Home / Peristiwa : Pesan Jokowi, Erick Thohir Mereformasi PSSI

Pengurus PSSI Lama Ada Mafianya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 16 Feb 2023 20:47 WIB

Pengurus PSSI Lama Ada Mafianya

i

Ekspresi Erick Thohir setelah terpilih langsung ditodong oleh puluhan awak media.

Ketua PSSI Lama, Iwan Bule Akui Mafia Bola Mengatur Skor Pertandingan di Liga Indonesia

 

Baca Juga: Erick Diingatkan Koboi-koboi Baru Bermunculan di BUMN

SURABAYAPAGI.COM, Jakkarta - Akhirnya, Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2023 menghasilkan ketua yang baru. Erick Thohir akan menjadi pemimpin induk sepakbola nasional empat tahun ke depan. Sedangkan Wakil Ketua Umum terpilih jatuh pada Ratu Tisha dan Zainuddin Amali. KLB PSSI berlangsung di Hotel Shangri La, Jakarta, Kamis (16/2/2023).

Presiden Jokowi  berharap, PSSI di era Erick Thohir nanti bisa membuat sepakbola Indonesia menjadi lebih baik. Serta, Timnas Indonesia bisa berjaya setidaknya di ASEAN dan kemudian di Asia.

Jokowi meminta reformasi total di tubuh PSSI agar persepakbolaan Indonesia menjadi hidup. Paling tidak, lanjut Jokowi, Indonesia bisa menjuarai pertandingan di tingkat ASEAN.

"Sehingga persepakbolaan kita menjadi hidup dan bisa paling tidak ASEAN bisa step pertama bisa kita pegang, dan Asia step yang kedua bisa kita pegang. Harapan pemerintah itu saja," tuturnya.

 

Ada 4 Kandidat

Sebelumnya, ada empat kandidat yang bertarung memperebutkan PSSI 1. La Nyalla Mattalitti, Erick Thohir, Doni Setiabudi, dan Arif Wicaksono yang maju. Satu kandidat lainnya, Fary Djemi Francis, mundur.

Dalam KLB ini ada 86 votes yang mempunyai hak untuk menyalurkan suara dalam kongres pemilihan ketua baru kali ini.

Hasil penghitungan suara, Erick mendapatkan total mendapatkan sebanyak 64 suara. Sementara itu, La Nyalla mendapatkan 22 suara.

"Mulai kemarin, Ketua umum PSSI Terpilih periode 2023-2027 adalah Bapak Erick Thohir," ujar Ketua Komite Pemilihan (KP) Amir Burhanuddin saat membacakan hasil pengumuman pemilihan ketum PSSI.

 

Pekerjaan Rumah Erick

Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Erick. Kompetisi salah satunya, Liga 2 dan Liga 3 berhenti akibat Tragedi Kanjuruhan. Kinerja wasit juga menjadi sorotan.

Baca Juga: Erick Thohir, Apa Lemah Nasionalismenya, Terus "Belanja" Pemain Naturalisasi

Erick bertekad melakukan bersih-bersih internal setelah terjadi Tragedi Kanjuruhan.

Para voters terdiri dari 34 Asosiasi Provinsi, 18 dari Liga 1, 15 klub anggota Liga 2, 16 klub asal Liga 3, Federasi Futsal Indonesia, Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia.

 

Erick Jangan Pilih Mafia

Sementara, kandidat lainnya La Nyalla Mahmud Mattalitti mendapat 22 suara, Dua calon lainnya, Arief Putra Wicaksono, dan Doni Setiabudi tidak meraih suara.

"Biasa saja. Kan saya sudah katakan ini takdir jadi saya sudah katakan ini yang terbaik buat saya," kata La Nyalla soal hasil pemilihan Ketum PSSI.

"Jadi, harapan saya, mas Erick nanti didukung oleh pengurus baru. Kita tahu siapa mafia-mafia yang ada di exco yang lama, mudah-mudahan jangan dipilih lagi. Kalau sampai itu dilibatkan lagi saya yakin, tidak akan lama lagi kembali KLB," ujar kandidat  La Nyalla Mahmud Mattalitti mendapat 22 suara.

Baca Juga: Pegawai BUMN akan Libur 3 Hari Sepekan

Banyak pesan-pesan saya sama beliau. Saya cuma minta pengurus lama yang kita tahu mafia-mafianya jangan dilibatkan. Karena nanti, yang terjadi sepak bola kita ini diatur sama mafia yang ada di dalam tubuh PSSI," pesan La Nyalla.

 

Iwan Bule Blak-blakan

Soal tudingan pengurus PSSI lama ada yang merangkap mafia bola, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan blak-blakan memang ada mafia bola yang diduga menjadi pengatur skor pertandingan di Liga Indonesia. Pernyataan tersebut diungkapkan pria yang disapa Iwan Bule ini dalam podcast Deddy Corbuzier pada Rabu (19/1/2022).

Dalam podcast tersebut, Deddy melontarkan beberapa pertanyaan kepada Iwan Bule, salah satunya tentang mafia bola. Pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Deddy sejak awal podcast ini dimulai.

“Match Fixing atau pengaturan skor dibelahan dunia mana saja pasti ada. Mereka ingin pertandingan dikalahkan atau di menangkan dengan mempengaruhi beberapa pemain,” jawab Iwan Bule seperti dikutip, Kamis (20/1/2022).

Ketua PSSI yang berpangkat Komisaris Jendral Polisi ini menjelaskan jika match fixing atau pengaturan skor adalah sebuah cara untuk membuat suatu tim kalah atau menang dalam sebuah pertandingan. n erc/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU