Dodolan Kampung Dinilai Mampu Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 17 Jul 2023 11:39 WIB

Dodolan Kampung Dinilai Mampu Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan

i

Kegiatan Dodolan Kampung di Kelurahan Ditotrunan, Kabupaten Lumajang. Foto: Pemkab Lumajang.

SURABAYAPAGI.COM, Lumajang - Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengungkapkan bahwa event "Dodolan Kampung" yang diinisiasi RW 005 Kelurahan Ditotrunan, Kabupaten Lumajang mampu menumbuhkan ekonomi kerakyatan di wilayah setempat.

Dodolan Kampung merupakan kegiatan rutin yang diagendakan setiap hari Minggu. Kegiatan tersebut dibuka mulai pukul 06.00 WIB pagi hingga pukul 09.00 WIB.

Baca Juga: Pantai Watu Pecak, Jadi Destinasi Favorit saat Libur Lebaran

Di gang perkampungan padat tersebut berjejer sejumlah penjual kuliner. Mereka menjual aneka makanan, minuman, hingga kue tradisional dengan aneka menu dan rasa.

"Kegiatan itu benar-benar ekonomi rakyat, dari yang modalnya kecil tapi bisa dinikmati oleh masyarakat, baik dari sisi penjual maupun pembeli," kata Indah di sela-sela kegiatan, Minggu (16/7/2023).

Menurutnya, kegiatan tersebut tidak hanya fokus soal jajanan ataupun makanan kuliner tradisional warga Kabupaten Lumajang, namun juga menjadi salah satu tujuan alternatif wisata pada setiap hari Minggu nantinya.

Selain itu, antusias masyarakat dalam mengunjungi kegiatan "Dodolan Kampung" tergolong cukup tinggi. Pasalnya, ramai pengunjung yang berdatangan untuk mencoba menikmati sajian kuliner yang disajikan penjual sejak pagi. Bahkan pengunjung yang datang ke acara tersebut tidak hanya warga Kelurahan Ditotrunan.

Wabup yang akrab disapa Bunda Indah Ini mengatakan bahwa warga di lingkungan RW 005, Kelurahan Ditotrunan selalu menjadi pioner dan terdepan dalam melakukan kegiatan atau kreativitas.

Oleh sebab itu, ia berharap, event tersebut nantinya bisa menjadi percontohan bagi RW-RW lainnya untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan, misalnya melalui studibanding antar RW.

Baca Juga: Pilu! Disabilitas Asal Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Orang Tak Dikenal hingga Hamil dan Melahirkan

"RW 005 ini selalu menjadi pioner, selalu menjadi yang terdepan dalam hal kreativitas. Maka, perlu dicontoh oleh RW lain, misalnya studi banding. Studi banding kan tidak harus antar luar kota, antar-RW juga bisa. Sehingga ekonomi kerakyatan dapat tumbuh ke setiap kelurahan,” tutupnya.

Sementar itu, Lurah Ditotrunan, Heyin Krida Laksono menyampaikan bahwa warga dan masyarakat berkeinginan menjadikan Ditotrunan sebagai kampung wisata. Dengan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan dinas terkait lainnya, pihaknya berharap bisa mewujudkan hal tersebut.

"Kita dari pemerintahannya, memberikan dukungan berupa dorongan membuatkan even dan membantu promosi ke masyarakat luas. Agar yang berkunjung tidak bosan, karena selalu ada kegiatan yang berbeda," ujar Heyin.

Heyin menuturkan bahwa awalnya kegiatan Do Dolan Kampung tersebut merupakan ide gagasan dari para tokoh masyarakat, untuk menjadikan Ditotrunan sebagai kampung wisata. Terlebih lingkungan sekitar selama ini sudah sangat mendukung dan layak dijadikan destinasi.

Baca Juga: Pilkada Lumajang 2024, Elektabilitas Cak Thoriq Tak Terkejar

Semuanya sudah tertata bagus sejak lama. Sehingga, hanya tinggal menguatkan sisi ekonomi masyarakat dan tercetuslah istilah Do Dolan Kampung.

"Dengan konsep seperti ini, warga bisa memiliki pendapatan tanpa harus dorong rombong atau pun sewa lapak. Tinggal memanfaatkan gang dan teras rumah untuk berjualan setiap minggu," ungkapnya.

Di samping itu, Wakil Ketua RW 005, Taufik Hidayat menyatakan bahwa kegiatan Do'dolan kampung ini berlangsung satu minggu sekali, tepatnya di hari minggu.

"Kami mengawali giat ini semacam uji coba. Alasanya, tak berani menjual aneka kuliner tersebut setiap hari karena ada sejumlah pertimbangan. Istilahnya, kalau kegiatan yang digelar 1 kali seminggu ini lancar dan berjalan baik, tentu kita akan pikirkan kedepannya. Ini saja baru berjalan 3-4 kali," jelas Taufik. lmj

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU