Demokrat Ngaku Dikhianati Surya Paloh

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 31 Agu 2023 20:58 WIB

Demokrat Ngaku Dikhianati Surya Paloh

i

Anies berdoa di samping makam pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari di Ponpes Tebuireng, Jombang, Kamis (31/8/2023)

NasDem Akan Duetkan Anies Dengan Cak Imin, Bukan AHY

 

Baca Juga: Ashari Pastikan 99 Persen Rekom Partai Demokrat Jatuh ke Mbak Vinanda Untuk Maju Pilwali Kota Kediri

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto Klaim Dirinya Diusulkan Cawapres Prabowo 

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Diluar dugaan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, telah memutuskan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan untuk kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Surya Paloh memutuskan tanpa ada pembicaraan dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai pengusung Anies dalam Koalisi Perubahan. Keputusan ini membuat Partai Demokrat merasa dikhianati oleh Ketum NasDem itu.

Ini setelah Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, membocorkan bahwa telah menerima informasi dari Sudirman Said, yang mewakili bacapres Anies Baswedan. Dijelaskan Anies telah menyetujui kerja sama politik NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kerjasama itu untuk mengusung pasangan Anies-Cak Imin. Persetujuan ini disebut dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh.

"Hari ini (kemarin, red), kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat 'dipaksa menerima keputusan itu (fait accompli)," ujar Riefky Sekjen PD, Teuku Riefky Harsya, dalam keterangan tertulis yang diterima Surabaya Pagi, Kamis (31/8/2023) sore.

Atas peristiwa itu, Riefky mengatakan PD bakal menggelar rapat Majelis Tinggi PD. Hal ini sesuai dengan aturan yang tertuang dalam AD/ART partai berlambang bintang mercy itu.

"Menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai," ujar Riefky.

 

Surat Anies ke AHY

Menurut Sekjen PD, Teuku Riefky Harsya, Demokrat pekan lalu dikirimi surat dari Anies. Surat ke Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pastikan soal cawapres.

"Capres Anies dan Tim 8 berpendapat bahwa tidak ada alasan lagi untuk menunda waktu deklarasi. Karena waktunya sudah semakin mendesak dan sesuai mandat yang dimiliki, capres Anies sudah menentukan cawapresnya," kata Sekjen Demokrat Teuku Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Surat itu disebut ditulis tangan oleh Anies dan ditujukan kepada AHY meminta untuk menjadi cawapres. Surat itu dikirim pekan lalu, tepatnya tanggal 25 Agustus.

"Bahkan, capres Anies menuliskan keputusannya itu dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani, kepada Ketum AHY pada tanggal 25 Agustus 2023 (enam hari yang lalu). Inti dari surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia untuk menjadi cawapresnya," ujarnya.

Namun demikian, lanjut Riefky, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan. Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS. Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.

“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol, juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” pungkas Riefky penuh kecewa.

 

Andi Arief Tuding Pengecut

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief berang terhadap bakal capres yang didukungnya, Anies Baswedan. Andi Arief menyebut Anies Baswedan ternyata berdarah dingin tapi pengecut.

Hal ini disampaikan Andi Arief di Twitter (kini X) seperti yang dibagikannya kepada wartawan, Kamis (31/8/2023). Andi Arief menandai langsung akun Twitter Anies Baswedan.

"Saya tidak menyangka @aniesbaswedan berdarah dingin tapi pengecut," kata Andi Arief.

 

Berdoa Bareng Ibu Imin

Sebelum dibongkar 'skandal politik' oleh Sekjen Partai Demokrat ini, Kamis (31/8/2023) pagi, Anies menyambangi kediaman Muhasonah di kompleks Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang.  Anies juga berziarah ke empat makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Baca Juga: Bidik Kursi Bupati Lamongan, Yes dan DK Berebut Rekom Demokrat

Anies, yang mengenakan baju koko putih dan peci hitam, didampingi istrinya, Fery Farhati, saat sowan ke kediaman Muhasonah. Kedatangan Anies untuk bersilaturahmi dan meminta doa.

Berdasarkan keterangan tertulis tim Anies Baswedan, Kamis (31/8/2023), setelah berbincang santai, Muhasonah berdoa untuk Anies. Doanya disimak dengan khidmat oleh Anies, yang duduk di sebelah kanannya.

Sesekali Anies dan Fery terdengar mengucapkan kata amin di sela-sela doa yang dipanjatkan Ibunda Cak Imin itu. Setelah berdoa dan berbincang, Anies dan Fery menyempatkan diri untuk berfoto bersama.

"Kami alhamdulillah bersyukur sekali bisa sampai di sini (Jombang)," tutur Anies.

 

Reaksi PKB

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mereaksi muncul duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Pilpres 2024. Ia mengklaim masih sebatas wacana.

Wacana itu muncul menyusul adanya pertemuan Anies dan ibu Cak Imin Nyai Hj. Muhassonah Hasbullah di Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, Jawa Timur beberapa waktu lalu. "Wacana saja," kata Jazilul dalam keterangannya, Kamis (31/8).

 

Pengakuan Prabowo

Sedangkan, terpisah, Prabowo Subianto mengaku belum mendengar informasi soal Cak Imin menjadi cawapres Anies. Prabowo menyebut semua bisa dibicarakan.

Prabowo juga menjawab pertanyaan soal penentuan cawapres apakah lebih mudah setelah PKB diklaim menjadi pendukung Anies. Prabowo menyebut urusan cawapres pada waktunya bakal dibereskan. "Wakil presiden nanti saatnya ada. Terus wakil presiden ditanyain. Ya saya jawab ya. Ya inilah namanya demokrasi kita, demokrasi kita musyawarah," kata Prabowo di markas Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (31/8/2023).

Dirinya juga masih belum mendengar secara pasti dan memutuskan langkah kedepannya. Untuk itu, ia akan ajak bicara dengan Cak Imin. "Saya sendiri belum dengar rencana itu, kami demokrasi di dalam, inisiatif, kita musyawarah, santai-santai saja," lanjut Prabowo.

Baca Juga: Usai Vinanda Kini Giliran Mas Awi Kembalikan Berkas Bacawali Kota Kediri ke DPC Partai Demokrat

 

Airlangga Diusulkan Cawapres Prabowo

Sementara, Ketum Golkar Airlangga mengaku tidak kaget dan menilai hal biasa dalam politik.

"Kalau politik biasa saja," kaya Airlangga kepada wartawan, di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (31/8/2023).

Airlangga enggan merespons lebih lanjut terkait kabar tersebut. Dia mengatakan akan ada pembicaraan lebih lanjut terkait hal ini.

"Nanti akan ada pembicaraan," ujarnya.

Airlangga lantas merespons kabar dirinya akan diusulkan jadi cawapres Prabowo Subianto. Tidak menjawab lugas, dia mengatakan akan ada pembahasan lanjutan terkait hal itu.

 

Baliho Anies-AHY Diturunkan

Partai Demokrat bakal menurunkan baliho bergambar Anies Baswedan yang selama ini sudah terpasang di berbagai lokasi. Langkah itu dilakukan usai Anies dikabarkan mengkhianati koalisi.

Demokrat menyebut Anies setuju dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar atas dasar kerja sama antara NasDem dan PKB. "Ya gambar Anies kami take down," ucap Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan, Kamis (31/8/2023).

Belum diketahui pasti berapa banyak baliho Demokrat bergambar Anies Baswedan yang akan diturunkan. n jk/erc/rko/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU